Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Harap DPRD Insyaf dan Sadar Terbitkan Perda APBD 2015

Kompas.com - 22/03/2015, 16:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku hingga saat ini belum menandatangani rancangan peraturan gubernur (rapergub) penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2014 senilai Rp 72,9 triliun. Sebab, Basuki masih berharap Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI menerbitkan Perda APBD 2015 senilai Rp 73,08 triliun. 

"Kami berharap masih ada kesempatan dong untuk minta DPRD sadar supaya jadi perda (APBD 2015). Ya kan kami berikhtiar baik boleh dong, kalau mereka insyaf kan jadi Perda APBD," kata Basuki, di Balai Kota, Minggu (22/3/2015).

Pada Kamis (19/3/2015) lalu, Basuki mengaku optimistis Perda APBD 2015 dapat diterbitkan. Terlebih setelah ia bertemu Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi dan memberikan password e-budgeting padanya.

Saat itu, Prasetio memastikan jajarannya dapat menerbitkan Perda APBD 2015. Pemprov DKI pun memasukkan data serta mengalihkan berbagai program yang dikoreksi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ke program prioritas lainnya melalui sistem e-budgeting, semalaman.

Keesokan harinya, Jumat (20/3/2015), Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI mempersiapkan kembali Raperda APBD 2015 lengkap dengan lampiran yang telah dikoreksi untuk disepakati Banggar DPRD.

Namun ternyata Banggar DPRD tidak menyepakati RAPBD yang diberikan Pemprov DKI. Mereka sepakat menggunakan Pergub APBD-P 2014.

Rapat Banggar itu hanya dihadiri oleh tiga pimpinan; yakni Mohamad Taufik, Triwisaksana, dan Abraham Lunggana. Tidak terlihat Prasetio yang menyepakati Perda APBD 2015.

"Padahal untuk menjadi Perda APBD, persyaratannya 13 anggota Banggar hadir ditambah satu perwakilan fraksi dan Ketua Banggar tandatangan, sudah sepakat jadi Perda 2015. Karena ini bukan keputusan politik, tetapi ini keputusan administrasi, penerbitan perda ini tidak perlu paripurna. Pelaksanaan paripurna setelah APBD 2015 terbit," kata Basuki. 

Karena tak kunjung menemukan kesepakatan, akhirnya DKI memutuskan untuk mempersiapkan Pergub APBD-P 2014. Basuki mengaku sudah menduga kejadian ini sejak awal.

Sebab, jika DPRD menerbitkan Perda APBD 2015, maka hak angket yang bergulir, sudah tidak berfungsi. "Siapa tahu hari ini, sore ini sampai malam atau besok pagi tahu-tahunya Pak Prasetio semua mau jadikan Perda APBD 2015, kami siapkan draf rekomendasi erda juga sekarang untuk ditandatangani DPRD dan diserahkan ke Kemendagri," ujar pria yang biasa disapa Ahok itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com