Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Sutrisno, mengatakan bahwa modus yang kerap digunakan adalah mengirim sejumlah orang ke negara tetangga yang berbatasan dengan Timur Tengah, atau mengirim para calon untuk transit di negara lain terlebih dahulu untuk menghilangkan jejak.
"Mereka memanfaatkan jadwal penerbangan. Misalnya mengirim para calon anggota ke Turki seperti kemarin, atau transit terlebih dahulu di negara Asia Tenggara lain sebelum berangkat ke negara yang berbatasan dengan Timur Tengah," ujar Sutrisno, pada Senin (23/3/2015).
Menurut Sutrisno, pihak kantor imigrasi hanya bisa melakukan tugas mereka sebagaimana mestinya. Sebab, pihak kantor imigrasi tidak bisa begitu saja melarang sekelompok orang yang hendak bepergian ke luar negeri, khususnya ke negara yang berbatasan dengan Timur Tengah.
"Kami hanya bisa melarang pergi orang-orang yang sudah dicekal pemerintah. Diluar itu, tidak bisa," kata Sutrisno.
Oleh karena itu, kata Sutrisno, pihaknya tetap menjalankan tugas sesuai standar operasi prosedur yang ada. "Penjagaan memang sudah ketat sejak dulu. Kami tetap lakukan pemeriksaan keimigrasian sebagaimana mestinya," kata Sutrisno. (Banu Adikara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.