Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kesamaan Kasus UPS dan Begal...

Kompas.com - 24/03/2015, 07:22 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, dugaan korupsi kasus uninterruptible power supply (UPS) tidak jauh berbeda dengan kejahatan begal. ICW menyebutkan, kemiripan itu sebatas modusnya saja.

"Kasus UPS ini hampir mirip modusnya dengan begal motor," ujar Peneliti Bidang Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW, Febri Diansyah, di Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015).

Awalnya, kata Febri, seseorang pembegal terkena candu akibat obat-obatan. Lama-kelamaan ia jadi berutang. Untuk menutupi utang, ia terpaksa membegal.

"Begitu juga di DPRD DKI. Kami menduga karena mereka (DPRD DKI) biasa menyusupi anggaran UPS tahun 2014, mendadak tidak bisa di tahun 2015. Bayangkan saja Rp 300 miliar, bisa untung setengahnya enak kan," terangnya.

Kesamaan yang kedua, menurut Febri, pelaku begal tergolong sosok yang sadis. Saat terdesak, pembegal tak segan-segan untuk membunuh korbannya. "DPRD DKI juga begitu. Begitu ketahuan ada yang membocorkan (kasus UPS), terjadilah pembunuhan. Ya, hak angket itu," sindir Febri.

Lalu, dalam kasus UPS, terdapat tiga pihak selaku distributor barang terkait pengadaan fisik sehingga status distributor itu disebutnya sebagai penadah yang dikondisikan oleh oknum broker.

"Hampir sama dengan pembegal, ada penadah. APBD setelah membuat mata alokasi anggaran, itu ada penadahnya. Mereka siap jadi pemasok barangnya," ujar Febri.

Untuk diketahui, kasus ini tengah diselidiki oleh Bareskrim Mabes Polri guna menindaklanjuti temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DKI Jakarta. Berdasarkan laporan BPKP DKI, ditemukan indikasi korupsi senilai Rp 300 miliar dari pengadaan UPS di 49 sekolah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Akibatnya, negara dirugikan hingga Rp 50 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com