Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Simpatik, Polisi Tetap Bisa Tilang Pelanggar

Kompas.com - 02/04/2015, 18:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menggelar Operasi Simpatik Jaya selama 1-21 April 2015. Operasi ini bertujuan menertibkan lalu lintas dengan pendekatan persuasif dan humanis. Namun, bukan berarti polisi tidak dapat menilang pelanggar.

Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono mengatakan, bila pelanggaran yang dilakukan berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan kerawanan, maka pengendara tetap ditilang.

"Untuk Operasi Simpatik kami mengedepankan peringatan dan teguran tertulis, namun tetap ada penilangan," ujar Hindarsono saat dihubungi, Kamis (2/4/2015).

Pada hari pertama Operasi Simpatik Rabu (1/4/2015) lalu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan jajarannya menindak 1.862 pelanggar. Dari jumlah itu, 1.847 pelanggar diberikan teguran, 15 pelanggar ditilang.

Hindarsono mengatakan, dari 15 pelanggar, polisi menyita 9 Surat Izin Mengemudi (SIM) dan 6 lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Mereka akan diberikan sanksi sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Penilangan, kata Hindarsono, dilakukan kepada pelanggar yang berpotensi menyebabkan kecelakaan dan kerawanan, seperti mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, atau membawa barang bawaan terlalu banyak.

Sasaran utama operasi ini yakni pelanggaran marka jalan, lawan arus dan kanalisasi kendaraan. Dalam operasi ini, Polda Metro Jaya membentuk empat satuan tugas (Satgas), yakni Satgas 1 (Deteksi Dini) yang bertugas memberikan laporan informasi di lapangan, Satgas 2 (Preemtif) yang berperan memberikan penerangan dan penyuluhan melalui media massa, tempat keramaian dan tempat-tempat rawan kecelakaan dan pelanggaran, Satgas 3 (Preventif) yang bertugas melakukan mencegahan, Satgas 4 (Represif) bertugas melakukan penindakan dan penertiban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com