Kepala Stasiun Palmerah Muhammad Zulfaroky mengatakan sengaja menyisakan bangunan yang tampak kusam dari kejauhan. Nantinya, bangunan itu akan diurus oleh PT KAI sebagai bagian dari warisan Stasiun Palmerah.
"Ini sengaja kami sisakan supaya jadi heritage," kata Okky saat ditemui Kompas.com di Stasiun Palmerah, Jakarta, Senin (6/4/2015).
Bangunan tersebut terdiri dari beberapa bagian, yakni pintu masuk dan ruang kepala stasiun. Selain itu, ada juga ruang teknisi dan pengatur lalu lintas kereta api yang berada tepat di samping kiri Kantor Kepala Stasiun Palmerah.
Setelah renovasi selesai, kata Okky, ruangannya akan pindah ke atas. Namun, ruang pengatur lalu lintas akan tetap berada di bawah.
Pantauan Kompas.com, bagian yang tidak direnovasi itu terlihat tua tak terawat. Dua pintu kayu berwarna abu-abu khas peninggalan Belanda itu penuh debu. Ada bagian pintu berlubang angin itu yang sudah tanggal. Puing-puing sisa bangunan dan karung-karung tanah tergeletak tepat di depan pintu masuk lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.