"Saya sudah lama ngomong sama dia supaya dia inget. Pedagang kaki lima jangan direlokasi di Blok G. Saya ngomong tuh sama dia dari tahun 2012," ujar Lulung (sapaan Abraham Lunggana) di Gedung DPRD DKI, Selasa (7/4/2015) malam.
Lulung mengatakan hal ini karena kondisi di Pasar Blok G ketika itu kumuh dan bau sehingga tidak mempunyai daya tarik buat pembeli untuk mampir ke tempat itu. Sayangnya, kata Lulung, Ahok (sapaan Basuki) tidak pernah mendengarkan Lulung.
Wajar, kata dia, jika pedagang kaki lima yang berjualan di Pasar Blok G akhirnya turun kembali untuk berjualan di pinggir jalan. "Tapi, itu enggak pernah didenger sama dia, ditabrak saja dan pedagang direlokasi di situ. Kenyataannya pedagangnya pada turun ke bawah lagi kan," ujar Lulung.
Saat ini, Lulung mengapresiasi rencana Ahok yang ingin merevitalisasi Pasar Blok G menjadi pasar yang lebih bagus. Lulung berharap, setelah dirombak, akan berdiri pasar yang benar-benar bagus dan memiliki sarana memadai, tidak kumuh, dan menarik minat pembeli untuk datang.
Lulung juga berharap harga sewa kios di pasar itu nantinya dibuat murah, terutama untuk para pedagang kaki lima. "Saya apresiasi kalau Pak Ahok ingin revitalisasi persoalan di Blok G. Tapi, kalau bisa yang bagus banget sekalian. Kalau bisa dibebasin tuh kiri kanannya supaya bagus dan tidak kumuh. Kedua harganya dibikin murah biar pedagang bisa beli, terutama buat pedagang kaki lima," ujar Lulung.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana membongkar habis Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pemprov DKI, lanjut dia, akan membuat lebih bagus pasar itu. Sebab, Basuki mengakui, Pasar Blok G "kalah telak" dibanding blok lainnya di Tanah Abang dan tidak memiliki ciri khas yang membuat warga tertarik ke sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.