Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewasnya Mahasiswa UI di Danau Bikin Takut Penghuni Kos

Kompas.com - 09/04/2015, 19:42 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Misteri tewasnya Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) yang jasadnya ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI, Depok, Kamis (26/3/2015), belum juga terjawab dan belum dapat disimpulkan oleh kepolisian.

Dugaan apakah Akseyna bunuh diri atau dibunuh masih belum jelas.

Yang pasti, misteri kematian Akseyna membuat Juwita (18), salah satu penghuni kos di Wisma Widya, Kukusan, Beji, Depok, tempat Akseyna juga menyewa kamar kos, menjadi agak takut.

"Saya jadi takut, tetapi juga prihatin dan sedih. Takutnya apa benar dia dibunuh, dan kok bisa sampai dibunuh?" kata Juwita kepada Warta Kota, Kamis (9/4/2015).

Sementara itu, jika Akseyna memang bunuh diri, Juwita juga mengaku takut sebab kamar kos Akseyna berdekatan dengan kamarnya.

"Soalnya saya penghuni baru di tempat kos ini. Sekitar pertengahan Desember, saya kos di sini," kata mahasiswa UI Fakultas Ilmu Budaya asal Karawang itu.

Juwita juga mengaku ngeri ketika mendengar cerita dan pemberitaan yang menyebutkan Akseyna ditemukan mengambang di Danau UI.

"Pokoknya ngeri dan jadi takut. Namanya juga teman satu kos dan kamarnya di sekitar kos saya juga," ujar perempuan berjilbab itu.

Menurut Juwita, selama tinggal di rumah kos Wisma Widya itu, ia cukup jarang bertemu dengan Akseyna yang biasa di sapa Ace itu.

"Kata ibu kos di sini, orangnya sih pendiam. Soal bagaimananya, dia saya kurang jelas, cuma tahu dari teman kos di sini saja," kata Juwita.

Ia menyatakan, berdasarkan cerita teman-teman satu kosnya, mereka lebih banyak yang tak yakin bahwa Ace bunuh diri. "Apalagi dia anak pintar dan katanya aktif di masjid dan agamais," kata Juwita.

Menurut Juwita, semua teman kosnya berharap polisi mengungkap kasus ini dan benar-benar menemukan bukti yang jelas apakah Akseyna memang dibunuh atau bunuh diri.

"Maunya cepat-cepat terungkap biar jelas apa masalah dan penyebabnya," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com