Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaksanaan Ujian Nasional "Online" di Jakarta Tak Boleh Terkendala Teknis

Kompas.com - 11/04/2015, 17:29 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengharapkan pelaksanaan Ujian Nasional berbasis komputer atau yang dikenal dengan UN computer based test (CBT) tidak terkendala masalah teknis. Karena itu, pelaksana UN perlu bekerja sama dengan pemangku kepentingan atau stakeholder terkait untuk menjamin pelaksanaannya.

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ashraf Ali, mengatakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta harus bekerja sama dengan para stakeholder, misalnya Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Ini supaya saat ujian tidak mati lampu, kan pelaksanaannya sudah online," kata Ali saat dihubungi, Sabtu (11/4/2015).

Selain dengan PLN, lanjut dia, pengelola UN juga perlu bekerja sama dengan tenaga ahli yang mengerti soal teknologi informatika dan pihak pengelola server internet.

Sebab, pelaksanaan UN CBT merupakan hal baru dan risikonya besar ketika fasilitasnya belum memadai.

Ali juga berharap dalam pelaksanaan UN secara keseluruhan tahun ini berjalan dengan baik. Bahkan, kelulusan UN di Jakarta bisa mencapai 100 persen.

"Kami harapkan dalam pelaksanaan UN berjalan dengan baik. Dari pendistribusian soal hingga pengerjaan yang dilakukan peserta didik," kata politisi Partai Golongan Karya ini.

Sebanyak 30 sekolah yang dianggap siap mengikuti UN CBT di DKI Jakarta, yaitu satu SMP, tiga SMA, dan 26 SMK.

Di jenjang SMP, yang siap mengikuti UN CBT adalah SMPK Penabur 2 Jakarta. Sementara itu di jenjang SMA yang dianggap siap mengikuti UN CBT adalah SMAN 70, SMAN 78, dan SMAN 30.

Sementara itu sistem lama menggunakan kertas atau paper based test (PBT) masih tetap dilaksanakan untuk sekolah lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com