Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P DPRD Akui Lebih Hati-hati Tentukan Sikap soal HMP

Kompas.com - 15/04/2015, 13:46 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPRD DKI Gembong Warsono mengakui banyak fraksi yang lebih berhati-hati menentukan sikap soal hak menyatakan pemdapat (HMP), termasuk Fraksi PDI-P.

Gembong mengatakan hal ini karena tiap fraksi mengalami gangguan stabilitas politik ketika mendukung hak angket yang lalu. "Saya yakin kalau partai sampai hari ini belum ada sikap terkait HMP, saya kira pertimbangannya adalah masalah stabilitas politik," ujar Gembong di gedung DPRD DKI, Rabu (15/4/2015).

Gembong mengatakan proses hak angket beberapa waktu lalu berdampak kepada stabilitas politik masing-masing partai. Namun Gembong tidak menjelaskan lebih lanjut tentang stabilitas politik yang terjadi di tiap partai. Hal yang pasti, kata Gembong, itu begitu mempengaruhi sikap tiap fraksi saat ini, termasuk Fraksi PDI-P.

Gembong memberi alasan partainya lebih antusias mengusulkan hak angket daripada HMP. Gembong mengatakan hak angket merupakan jalan untuk melakukan klarifikasi kepada masyarakat terhadap tuduhan yang dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Tuduhan itu seperti menyebut DPRD sebagai maling dan korup.

Setelah angket telah membuat kesimpulan, maka proses klarifikasi itu pun selesai. Penindaklanjutan ke tahap HMP harus dikaji dengan matang oleh masing-masing fraksi.

"Memang kemarin 106 anggota itu begitu tergopoh-gopoh, begitu antusias menjatuhkan pilihan kepada angket. Kalau dari PDI-P, itu semata-mata ingin memberi pandangan ke masyarakat soal yang diucapkan Ahok bawa seluruh DPRD itu maling, koruptor. Ini yang mau kita clear-kan," ujar Gembong.

"Lalu setelah itu kita ketemu dalam angket dan diputuskan apa saja menjadi kesalahan Ahok. Langkah selanjutnya masih jadi kajian. Termasuk PDIP yang sampai hari ini belum memutuskan mau melanjutkan HMP atau tidak," tambah Gembong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com