Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD: Jangankan PSK, Gelandangan Saja Mau Tidur di Pasar Blok G

Kompas.com - 15/04/2015, 19:16 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Utama PD Pasar Jaya Prabowo Soenirman menjelaskan analisanya mengenai penyebab Pasar Blok G ramai disinggahi pekerja seks komersial (PSK) pada malam hari. Menurut dia, penyebabnya justru karena Pasar Blok G kerap kosong.

"Jadi ini akibat pasar itu kosong bertahun-tahun. Tidak ada yang datang ke situ. Karena kosong, siapapun akan memanfaatkan. Jangankan PSK, gelandangan saja mau tidur di situ karena kosong," ujar Prabowo di gedung DPRD DKI, Rabu (15/4/2015).

Hal ini justru berlawanan dengan yang diucapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Basuki menduga salah satu alasan penyebab sepinya Pasar Blok G Tanah Abang dikarenakan menjadi tempat "mangkal" PSK.

Untuk mengatasi masalah tersebut, kata Prabowo, solusinya cukup mudah. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tinggal memasang dan menyalakan saja lampu di sana. Terutama pada malam hari.

Selain itu, Prabowo mengatakan masalah ini juga tergantung kepada pengawasan PD Pasar Jaya. Berdasarkan aturan, pasar itu harus steril.

"Artinya gini, setelah ditutup orang enggak boleh masuk. Itu yang saya pikir tidak terjadi di Blok G," ujar Prabowo.

Secara terpisah, Basuki mengungkapkan kekecewaannya pada Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya Djangga Lubis. Ahok, sapaan Basuki mengaku kecewa mengapa PD Pasar Jaya sebagai pengelola Blok G bisa kebobolan terhadap hal tersebut.

Ia meminta PD Pasar Jaya untuk tegas menindak para PSK yang mencari nafkah di Blok G. Sebab, para PSK itu menganggap Blok G adalah tempat paling nyaman menjajakan diri dibandingkan di pinggir rel kereta api atau di kuburan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com