Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penculikan Thalib Abbas Bermotif Utang

Kompas.com - 20/04/2015, 18:26 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penculikan seorang pengusaha Thalib Abbas ternyata dilatarbelakangi urusan utang piutang yang dilakukan anaknya, Kemal Rafli. Lantaran utang Kemal yang belum dibayar, pelaku pun mencari Kemal ke rumahnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto mengatakan, berdasarkan pengakuan, pelaku yang berinisial MAM alias A menginvestasikan uangnya dengan jumlah Rp 20 miliar-Rp 30 miliar kepada Kemal. Namun, Kemal belum dapat mengembalikan hasil investasi itu kepada pelaku.

"Perjanjiannya mau dikembalikan uang itu beserta 30 persen keuntungannya," kata Heru di Jakarta, Senin (20/4/2015).

Karena itulah, pelaku pun berniat mencari Kemal di kediamannya di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (14/4/2015). Pelaku bahkan merekrut beberapa orang lainnya, yakni DDQ alias D, S alias D, THM alias A, S alias J, ED, M, dan P, untuk membantunya.

Namun, saat itu Kemal tidak ada sehingga pelaku pun menjemput paksa Thalib. Saat mendatangi rumah Thalib, pelaku bahkan ada yang berpura-pura menjadi tamu. Kemudian, pelaku membawa Thalib dengan mobil Toyota Avanza berwarna hitam.

Ketika dibawa, pelaku menutup mata Thalib dengan kain sehingga korban menjadi disorientasi. Karena mengaku mendengar deru ombak, polisi mengasumsikan tempat itu di Pantai Anyer.

Setelah dua malam di sana, pelaku membawa Thalib ke tempat lainnya. Pelaku meminta tebusan uang Rp 400 juta kepada keluarga Thalib. Pelaku mengancam akan membunuh Thalib jika uang tersebut tidak segera dikirimkan.

Pelaku juga sempat memberikan foto yang berisi kondisi Thalib yang diikat tangannya dan memar di bibir. Keluarga Thalib yang panik pun sempat mengirimkan uang Rp 5 juta. Selanjutnya, pelaku kembali mengancam akan membunuh Thalib yang membuat keluarganya menyetor kembali uang Rp 20 juta.

Polisi pun menelusuri pelaku dan menggerebek tiga rumah yang berada di tiga lokasi untuk menangkap pelaku. Dari ketiga lokasi itu, dua lokasi berada di kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat, dan satu lokasi di Kompleks IPB Baranangsiang, Bogor. Penangkapan dilakukan pada Minggu (19/4/2015) pukul 23.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

Megapolitan
Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Megapolitan
Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Megapolitan
Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Megapolitan
Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com