Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahmad Nawawi, Orang Pertama yang Dukung HMP di Fraksi Demokrat-PAN

Kompas.com - 20/04/2015, 20:18 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Demokrat-PAN Ahmad Nawawi menjadi orang pertama yang menandatangani dukungan pelaksanaan hak menyatakan pendapat (HMP) atas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Padahal, ketika itu fraksinya belum memiliki keputusan bulat soal hal itu.

"Awalnya memang saya sendirian yang tanda tangan. Saya yakin-seyakinnya, HMP harus melengserkan Ahok," ujar Nawawi di gedung DPRD DKI, Senin (20/4/2015).

Ketika itu, kata Nawawi, kebijakan fraksinya memutuskan untuk melihat terlebih dahulu sikap Basuki setelah paripurna. Fraksinya berharap, Basuki akan memperbaiki diri setelah diputuskan bersalah oleh tim angket.

"Kata saya, enggak mungkin Ahok begitu. Makanya saya tanda tangan sendirian," ujar Nawawi.

Ternyata, Fraksi Demokrat-PAN, kata Nawawi, harus mengakui bahwa Nawawi memang benar. Setelah paripurna, sikap Ahok, sapaan Basuki, tidak kunjung berubah. Bahkan, Ahok menantang anggota dewan untuk tidak takut menggulirkan HMP.

Sikap ini membuat anggota fraksi lain mengikuti keputusan Nawawi. Sebanyak 10 anggota Fraksi Demokrat-PAN mendukung HMP. Akan tetapi, 10 orang tersebut seluruhnya berasal dari Partai Demokrat.

Sebagai informasi, Fraksi Demokrat-PAN merupakan gabungan dari dua partai politik yaitu Partai Demokrat dan PAN. Jumlah anggota fraksi Partai Demokrat ada 10 orang sementara anggota fraksi dari PAN hanya 2 orang. Nawawi mengatakan, 2 anggota fraksi dari PAN tersebut memang berbeda sikap dengan Demokrat.

Meski demikian, Nawawi tidak ingin terlalu meributkan hal itu. Sebab, Nawawi berpendapat jumlah dukungan PAN begitu sedikit sehingga tidak terlalu mempengaruhi kuorum HMP. "Tiba-tiba Pak Zulkifli (Ketua Umum PAN) dilantik, kok ujug-ujug anggotanya disuruh mundur dari angket? Memang kaget kita. Tapi enggak papa," ujar Nawawi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Megapolitan
Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com