Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Penjagaan Ketat Duo "Bali Nine", Pelayat Kesulitan

Kompas.com - 29/04/2015, 15:18 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan jenazah terpidana mati duo "Bali Nine", Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, di Rumah Duka Abadi, Jakarta Barat, membuat bingung pelayat jenazah lain yang juga disemayamkan di rumah duka itu. Sebab, pintu rumah duka ditutup rapat.

"Aduh, kok ditutup sih. Ada apa ini?" tanya seorang ibu yang mengaku ingin melayat saudaranya di depan gerbang Rumah Duka Abadi, Rabu (29/4/2015).

Ibu tersebut sempat bolak-balik dari depan gerbang ke samping rumah duka, kemudian kembali lagi ke gerbang. Menurut dia, saudaranya disemayamkan di ruang D. Ruang itu berdekatan dengan ruang persemayaman Andrew dan Myuran, tepatnya di ruang VIP Azalea.

Di halaman depan rumah duka ada beberapa karyawan dan polisi yang sedang berbincang. Sesekali mereka melihat ke arah gerbang. Ibu yang ingin masuk itu pun akhirnya berteriak memanggil mereka, namun tidak ditanggapi.

Setelah dibantu oleh beberapa wartawan yang menjelaskan kepada polisi, barulah ibu tersebut diizinkan masuk. Tidak beberapa lama, datang juga sepasang suami-istri yang juga akan melayat. Kejadian serupa dialami oleh mereka, tetapi kali ini petugas di dalam rumah duka lebih sigap dengan mendatangi mereka secara langsung.

Pengamanan yang ketat itu diminta oleh pihak Kedutaan Besar Australia. Mereka mengaku mendapatkan pesan dari pihak keluarga agar bisa diberi privasi dan ketenangan selama jenazah disemayamkan di sana.

"Keluarga dari jauh-jauh hari sudah wanti-wanti kalau wartawan enggak boleh masuk, jadi mohon maaf," kata penanggung jawab Rumah Duka Abadi, Elvan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com