Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Tepian Sungai Jadi "Aktor Utama" Kelestarian Lingkungan

Kompas.com - 30/04/2015, 13:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketersediaan energi dan manajemen pengelolaan sampah menjadi tantangan di masa depan seiring pertumbuhan jumlah manusia. Untuk mengatasi tantangan tersebut perlu komitmen terhadap pelestarian air dan lingkungan.

Untuk itulah, Meyritha Maryanie, Kepala Divisi Corporate Communication dan Social Responsibility Palyja mengatakan bahwa dibentuknya Palyja Green Community (PGC) menjadi jawaban Palyja untuk mengatasi tantangan tersebut. Dengan komitmen terhadap pelestarian air dan lingkungan, lanjut Meyritha, Palyja melakukan pembinaan terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.

"Kami tanamkan pengetahuan dasar untuk memisahkan sampah organik dan anorganik menjadi modal awal sebelum kemudian membekali keterampilan pengolahan sampah. Baik sampah organik maupun anorganik, keduanya bisa diolah menjadi barang bernilai ekonomi. Hanya saja, perlu dipisahkan terlebih dahulu karena treatment-nya berbeda. Itu yang perlu kita tanamkan terlebih dahulu kepada mereka" ujar Meyritha kepada KOMPAS.com, Kamis (30/4/2015). 

Dia menambahkan, setelah pengetahuan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik tertanam, langkah selanjutnya adalah memberikan pelatihan yang sifatnya 3R (reduce, reuse, recycle). Dari hasil pengolahan sampah organik tersebut bisa diperoleh pupuk kompos untuk digunakan merawat pepohonan yang telah ditanam Palyja dan warga dalam kegiatan konservasi dan penghijauan tepian sungai di wilayah tersebut.

Menurut dia, kesadaran masyarakat menjaga kebersihan sungai dan tepiannya dapat menjadi kunci sukses bagi kelestarian lingkungan Jakarta di masa depan. Hal itu sejalan dengan fokus Pelestarian lingkungan (Environmental conservation) Palyja.

"Masyarakat yang tinggal di tepian sungai menjadi fokus CSR Palyja agar tumbuh kesadaran untuk menjadikan sungai sebagai halaman depan rumah dan bukan sebagai tempat pembuangan sampah raksasa. Dengan begitu, kenyataan bahwa sungai di Jakarta sebagai penyebab banjir dapat dieliminir," kata Meyritha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com