Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Linggis di Tas Pianika, Dua Orang Ini Merampok Minimarket

Kompas.com - 04/05/2015, 13:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat Polsek Duren Sawit membekuk dua perampok spesialis minimarket yang kerap beraksi di Jakarta Timur. Kedua perampok, yakni Hari Yuda dan Anto, berbekal linggis dan kunci L yang disimpan di dalam kotak alat musik pianika.

Hari dan Anto ditangkap pada Minggu (3/5/2015). Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit, Komisaris Johanes Kindangen mengatakan, dua pelaku dapat ditangkap setelah pihaknya meneliti hasil rekaman CCTV salah satu minimarket yang dirampok.

"Setelah kita kembangkan dua orang kita tangkap satu lagi rekannya masih kita buru," kata Johanes, di Mapolsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (4/5/2015).

Johanes menuturkan, Hari dan Anto telah beraksi sebanyak enam kali dengan sasaran minimarket yang telah tutup. Peralatan linggis dan kuncil L, lanjut Johanes, disimpan di dalam tas pianika.

Kedua tersangka masuk ke minimarket dengan mencongkel pintu rolling door menggunakan peralatan tadi. Saat beraksi, rekan mereka, yang masih buron, mengawasi di depan minimarket.

"Kebanyakan yang dicari memang yang sudah tutup, enggak dijaga. Waktunya sekitar pukul tiga sampai empat pagi atau subuh," ujar Johanes.

Barang-barang yang diincar, meliputi rokok, susu, dan sejumlah barang dagangan di minimarket, serta uang yang disimpan di meja kasir. Barang tersebut dimasukan dalam karung.

Tersangka Anto mengaku membobol minimarket setelah berhenti bekerja sebagai buruh bangunan. Anto mengaku butuh uang untuk biaya hidup istri dan tiga anaknya. Ia melakukan aksi ini setelah ditawari salah satu pelaku yang masih buron berinisial A. Sekali beraksi, Anto mendapat bagian Rp 500.000. "Buat makan, barang-barangnya kita jualin," ujar Anto.

Anto dan Hari kini mendekam dibalik sel jeruji besi Polsek Duren Sawit. Keduanya disangkakan dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman pidana 12 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com