Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Dalam Batu Mirip Giok, Ditemukan Potongan Besi, Kawat, dan Mur

Kompas.com - 11/05/2015, 21:57 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Tomang, Aji Kumala, mengungkapkan keheranannya saat menemukan hal yang tidak wajar dari batu mirip giok milik mantan Bupati Wonogiri Begug Poernomosidi. Saat dia memperhatikan lebih seksama, ada potongan besi, kawat, dan uliran mur yang menyembul keluar dari beberapa bagian batu.

"Kita penasaran juga kan. Ini batu kalau asli batu kok ada besi-besinya di dalam," kata Aji, Senin (11/5/2015) malam.

Aji berencana mencongkel sedikit bagian batu itu untuk dibawa cek ke laboratorium terkait. Dia menduga bahwa batu itu bukan batu alami yang seperti selama ini dinilai oleh banyak orang. Namun untuk melakukan hal tersebut, dia mengaku harus berdiskusi terlebih dahulu dengan tokoh masyarakat di sana.

"Jangan-jangan yang kita ributin selama ini ternyata bukan batu. Kasihan kan orang-orang pada ramai, kirain ini batu apa lah," tambah Aji.

Dia menuturkan bahwa akan sesegera mungkin membawa sampel batu itu untuk diuji di laboratorium. Salah satu tokoh masyarakat yang juga adalah Ketua RW 04, Haryanto (53), menegaskan bahwa pemberitaan tentang batu ini jangan dikaitkan dengan unsur-unsur mistis belaka.

"Banyak media yang mengarahkan saya buat nanya yang mistis-mistis. Sekali lagi saya dan semua kami di sini menegaskan kalau itu sebenarnya batu biasa. Enggak ada yang mistis sama sekali," ujar Haryanto.

Baik Aji maupun Haryanto mengaku bahwa banyak nomor tak dikenal menghubungi mereka melalui telepon dan SMS atau pesan singkat untuk menawar harga batu itu. Menurut mereka, salah satu yang menyebabkan hal itu terjadi adalah pemberitaan media yang terlalu melebih-lebihkan.

"Ya kita tahu sendiri kok. Media tertentu ngaitin ke mistis-mistis pakai bumbu-bumbu yang terlalu banyak. Kita justru enggak mau terjadi seperti itu," terang Haryanto.

Batu mirip giok itu pun kini masih diamankan di halaman belakang Kantor Lurah Tomang. Jika sang pemilik, Begug, tidak menginginkan batu itu lagi, maka Aji berencana membuat sebuah prasasti yang diletakkan di halaman Kantor Lurah Tomang.

"Kita bikin saja jadi Prasasti Akik Tomang, atau apa lah namanya, nanti kita pikirkan," jelas Aji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com