Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susah Cari Taksi di Bandara Soekarno-Hatta, Bus "Feeder" Siap Membantu

Kompas.com - 13/05/2015, 08:58 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Manajemen Bandara Soekarno-Hatta telah menyediakan empat unit bus feeder yang diperuntukkan bagi penumpang di Terminal 1, 2, dan 3. Bus feeder ini difungsikan sebagai bus antar-jemput dari terminal ke tempat mangkalnya taksi-taksi yang ada di luar bandara.

"Bus itu hanya hadir saat taksi resmi telat suplainya atau taksi resmi kosong di titik muat dan pengguna jasa yang perlu (taksi) banyak," kata Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Zulfahmi, Rabu (13/5/2015).

Zulhafmi menjelaskan, cara kerja bus feeder ini tidak melulu berkeliling mengantarkan penumpang. Di masing-masing terminal, ada yang namanya petugas Moda Transportasi Darat yang berperan melihat kondisi di lapangan. Jika petugas melihat antrean penumpang yang menunggu taksi mulai panjang, maka petugas akan memberikan pesan atau call kepada sopir bus feeder. Setelah mendapatkan call, bus itu pun langsung menuju ke titik-titik di mana penumpang yang mencari taksi bisa naik.

"Jadi bus ini tidak stand by anytime, tergantung situasi. Sangat kondisional," ujar Zulfahmi.

Bentuk dan rupa dari bus feeder ini mirip dengan shuttle bus gratis yang dioperasikan pihak bandara untuk penumpang yang ingin berpindah tempat antar terminal. Sama halnya dengan shuttle bus, jasa bus feeder ini juga tidak dipungut biaya sama sekali.

Bagi penumpang yang ingin naik bus feeder harus bersabar sedikit. Sebab, seperti yang telah dijelaskan Zulhafmi, bus tidak langsung siap mengangkut penumpang. Ada jeda waktu antara call dari petugas hingga sopir bus menjemput penumpang.

"Bus butuh lima menit untuk sampai ke titik muat taksi. Pokoknya begitu taksi banyak yang kosong, bus akan segera meluncur," jelas Zulhafmi.

Bus feeder ini sudah dioperasikan selama dua minggu. Ke depannya, pihak manajemen Bandara Soekarno-Hatta akan mengevaluasi penggunaan bus feeder ini. Jika dirasa masih kurang, ada kemungkinan bus feeder akan ditambah menjadi lebih banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com