Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begal Sadis di Ciracas Gunakan Senjata Api Seharga Rp 15-20 Juta

Kompas.com - 13/05/2015, 18:21 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Begal sadis yang tertangkap di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (11/5/2015) kerap beraksi dengan senjata api jenis Revolver. Harga senjata api tersebut mencapai Rp 15-20 juta.

Kanit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Buddy Towoliu mengatakan, umumnya begal bersenjata api menggunakan senjata api rakitan. Sedangkan, yang digunakan begal tersebut adalah senjata api pabrikan.

Sebelumnya, dari penangkapan empat begal pada Senin dini hari dan malam, polisi menyita barang bukti berupa senjata api organik berjenis Mini Revolver dengan merek North American Arms NAA-22LR long Riffle.

Senjata ini menggunakan peluru berkaliber 22. "Senjata api jenis ini merupakan senjata api yang paling populer di antara senjata sejenisnya," ujar Buddy saat dihubungi, Rabu sore.

Senjata api itu digunakan pelaku untuk menembak korban-korbannya di Ciracas beberapa waktu lalu. Bahkan dengan senjata itu, komplotan tersebut pernah menghabiskan nyawa seorang juragan beras yang membawa uang ratusan juta rupiah.

Kini polisi masih mengejar tiga orang begal lainnya dalam komplotan yang telah menjadi buronan Polres Banyuwangi, Jawa Timur sejak 2014 lalu itu. Mereka pernah merampok uang setoran SPBU juga di Banyuwangi pada Februari 2014.

Namun jejak mereka menghilang sehingga polisi belum dapat menangkap mereka. Ternyata kelompok ini justru beraksi di Jakarta.

Selain itu, polisi juga masih memburu jaringan senjata api pabrikan dengan nilai yang cukup tinggi sebagai pemasok untuk para begal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com