Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serius Bangun LRT, Pemprov DKI Bentuk Badan Layanan untuk Kelola Dana

Kompas.com - 14/05/2015, 16:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang berencana membangun badan layanan umum daerah (BLUD) yang khusus menangani pembangunan light rail transit (LRT). Nantinya, BLUD LRT direncanakan akan ditugaskan mengelola dana untuk pembangunan sarana transportasi massal berbasis rel itu.

"Kalau BLUD-nya bisa dibentuk, kita mau suntik anggaran Rp 1 triliun. BLUD dikasih uang untuk lelang ke kontraktor," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono saat dihubungi, Kamis (14/5/2015).

Menurut Heru, rencananya, anggaran Rp 1 triliun yang nantinya akan dikucurkan ke BLUD LRT akan digunakan untuk pembangunan LRT tahap pertama, yakni yang akan menghubungkan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hingga Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Bangunnya di rute yang gemuk (memiliki potensi banyak penumpang) Kebayoran Lama-Kelapa Gading. Kalau nanti tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) jadi dibangun, itu bagus untuk stimulasi ekonomi," ujar dia.

Sebelumnya, Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI harus berperan penuh dalam pembangunan LRT. Ia menyadari tidak dapat meminta bantuan sepenuhnya kepada pihak swasta.

"Dalam membangun transportasi umum, enggak mungkin swasta menanggung semua, kecuali mereka mau kasih properti ke kami. Kalau enggak, rugi dong kami berikan tanah ke mereka (swasta)," kata dia di Balai Kota, Selasa (12/5/2015).

Menurut Ahok, Pemprov DKI membutuhkan anggaran yang besar untuk membangun LRT, yaitu mencapai Rp 35 triliun. Nantinya LRT akan dibangun di tujuh koridor.

Ketujuh rute tersebut ialah Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).

Namun, ia menegaskan Pemprov DKI tidak memerlukan bantuan pemerintah pusat dalam membangun serta mengoperasikan LRT.

"Total jalurnya 70 kilometer untuk 7 koridor. Ada yang pendek dan panjang, kira-kira butuh Rp 35 triliun. Tapi, uang kami cukuplah, buat beli UPS yang fungsinya USB harganya Rp 1,2 triliun saja mampu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com