Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Honorer SMA 3 Setiabudi Mengaku Belum Digaji Lima Bulan

Kompas.com - 18/05/2015, 11:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hal yang miris dirasakan pegawai honorer di SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta Selatan. Para pegawai honorer di sekolah tersebut belum digaji selama lima bulan berturut-turut. Penyebabnya karena anggaran yang telat cair dari Pemprov DKI.

Salah satu pegawai honorer SMA Negeri 3 Setiabudi Jakarta Selatan mengatakan, pegawai honorer yang belum digaji jumlahnya mencapai lebih dari 30 orang. Mereka terdiri dari para guru honorer, pekerja kebersihan sekolah, juga penjaga sekolah atau satpam.

"Masih ada hubungan sama gonjang-ganjingnya APBD waktu itu. Kita yang pekerja honorer akhirnya jadi korban, lima bulan belum digaji," kata pegawai yang meminta identitasnya tak disebutkan kepada Kompas.com, Senin (18/5/2015).

Pekerja honorer pria ini mengatakan, selama gaji tidak dibayar, pihak sekolah memberikan kasbon alias pinjaman Rp 500.000. Kasbon ini mesti dikembalikan oleh para pegawai honorer apabila kelak sekolah sudah dapat mengembalikan tunggakan gaji mereka. Namun, hal itu tak cukup membantu.

Akibat keterlambatan membayar gaji berbulan-bulan, pekerja dengan gaji bulanan sekitar Rp 2,1 juta itu kini menjerit. Utangnya sudah menumpuk. Bapak dua anak tersebut juga mesti memenuhi kebutuhan keluarga.

"Belum lagi bayar kontrakan. Untung pemilik kontrakan baik, ngerti sama kita. Kalau enggak sudah diusir kita," ujar dia.

Pekerja honorer lainnya juga membenarkan kabar ini. Dia mengalami nasib yang sama. Utangnya untuk memenuhi kebutuhan hidup kini sudah menjadi Rp 3 juta karena lima bulan tak menerima gaji. Ia pun terpaksa menggadai sepeda motor.

Tak hanya soal gaji, ternyata mereka juga tidak memiliki jaminan BPJS. Mereka mengaku kecewa dengan pihak sekolah dan pemerintah.

"Sekarang kuli bangunan saja pakai BPJS, masa kita di institusi pendidikan enggak ada. Alasannya, enggak ada anggaran," ujarnya.

Pihak sekolah atau pejabat SMA 3 Negeri Setiabudi belum menanggapi hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com