Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertingkah Gila, Orangtua yang Telantarkan Anak Tak Bisa Lepas dari Hukum

Kompas.com - 22/05/2015, 18:58 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Orangtua yang menelantarkan anak, T dan N, bertingkah gila saat selesai menjalani pemeriksaan psikis di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (22/5/2015) sekitar pukul 12.45 WIB. Namun, mereka tetap tidak bisa lepas dari jeratan hukum.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak mengatakan, sikap tidak wajar yang ditunjukkan pasangan T dan N belum tentu membuktikan mereka mengalami gangguan jiwa.

Karena itu, polisi masih akan mendalaminya dengan melakukan serangkaian tes. "Akan dibuktikan dengan tes psikologis lagi, jadi proses hukum tetap berjalan," ujar Musyafak di Mapolda Metro Jaya.

Ia menjelaskan, polisi tetap akan melanjutkan penyelidikan terhadap T dan N untuk kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga. Keduanya diduga menelantarkan kelima anak mereka.

Menurut Musyafak, pembuktian kesehatan jiwa mereka perlu dibuktikan dengan tes psikologis berkali-kali. Hasilnya akan menjadi salah satu alat bukti dalam kasus mereka.

Kalaupun terbukti mengalami gangguan jiwa, kata dia, T dan N tetap akan menjalani proses hukum. Sebab, penentuan hukuman nantinya dilakukan oleh hakim dalam pengadilan. Jadi, pemberkasan terhadap T dan N akan tetap dilengkapi oleh polisi.

Sebelumnya, T berbicara lantang kepada wartawan soal Kerajaan Majapahit. "Jayalah Majapahit," begitu kata T, seraya mengangkat tangan kanannya ke atas. [Baca: Usai Diperiksa, Orangtua Bocah Telantar Teriakkan "Jayalah Majapahit!"]

N juga pernah mengatakan mengenal mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti. [Baca: Orangtua Telantarkan Anak Mengaku Titisan Pangeran Samber Nyawa dan Ratu Tribuana]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com