Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Mengadu, Penyerbu Rumah Ahok "Dioper-oper" di DPRD DKI

Kompas.com - 27/05/2015, 10:07 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Empat orang warga Pinangsia terlihat menunggu di lobi Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (27/5/2015) pagi ini. Mereka mengaku yang semalam berunjuk rasa di depan kompleks rumah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Empat orang tersebut tampak berbincang dengan beberapa petugas keamanan gedung. Mereka permisi hendak bertemu dengan anggota Komisi A DPRD DKI, untuk mengadukan nasib mereka.

"Kami yang semalam demo di rumah Ahok, Pak. Kami mau bertemu anggota komisi A siapa sajalah, mau mengadu," kata Gugun, salah seorang warga Pinangsa, di gedung DPRD DKI.

Waktu sudah menunjukkan pukul 09.30. Namun, belum satu pun anggota Dewan yang sudah tiba di Gedung DPRD. Gugun kemudian menelepon anggota Komisi A dari Fraksi Gerindra, Syarif.

"Maaf, Pak. Saya dari warga Pinangsia yang sekarang ini lagi digusur sama Pemda. Saya juga bawa dokumen untuk dilihat. Bisa kita ketemu, Pak?" tanya Gugun melalui telepon genggamnya kepada Syarif.

Entah apa yang dijawab oleh Syarif, Gugun mengaku dia diarahkan kepada anggota komisi A yang lain yaitu Inggard Joshua. Akan tetapi, ketika ditelepon, nomor Inggard tidak bisa dihubungi.

"Kalau kita ngobrolnya siang, sudah terlambat. Sudah rata dengan tanah rumah kita," ujar Gugun. Dia bersama tiga orang temannya masih menunggu di lobi gedung.

Sebelumnya, sejumlah warga yang mengaku dari Pinangsia, tepatnya di Bantaran Kali Ancol, mendatangi kawasan rumah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Perumahan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (26/5/2015). Mereka gusar karena rumahnya terancam diratakan dengan tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com