Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudin Pendidikan Jakbar Mengaku Hanya Terima Limpahan dari Pejabat Lama

Kompas.com - 01/06/2015, 14:41 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Pendidikan II Jakarta Barat Samlawi mengaku tidak mengerti soal pengadaan printer dan scanner di dinasnya. Menurut dia, pejabat saat ini hanya menerima limpahan usulan yang sudah menjalani proses cukup panjang untuk dimasukkan ke anggaran tahun 2014.

"Kalau tanya ke kita, gelap, sama sekali enggak tahu apa-apa. Soalnya kita cuma terima limpahan saja, oh ada program ini, ada anggaran untuk ini. Tetapi kalau mau ditelusuri dari mana usulannya, harus ditanyakan kepada orang yang dulu menjabat," kata Samlawi saat ditemui Kompas.com, Senin (1/6/2015). [Baca: Polisi Usut Anggaran Siluman Rp 150 Miliar Proyek "Printer" dan "Scanner" di Jakarta Barat]

Samlawi menyebut dua pejabat Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat yang berperan untuk anggaran tahun 2014. Kata dia, salah satu pejabat itu kini sudah digantikan oleh orang lain.

"Katanya sih di non-job alias di-stafkan. Saya juga kurang tahu, dengar-dengar sih begitu," kata Samlawi. [Baca: Ahok: Maling-maling Cepat Ditangkap Deh supaya Beban Aku Agak Ringan]

Selama tahun 2014, pembagian kerja di Suku Dinas Pendidikan lima wilayah di DKI berdasarkan strata sekolah, yaitu Suku Dinas Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Tingkat SD dan SMP masuk dalam Suku Dinas Pendidikan Dasar. Untuk SMA dan SMK di bawah ranah Suku Dinas Pendidikan Menengah.

Memasuki 2015, pembagian kerja dilakukan berdasarkan wilayah, yakni Suku Dinas Pendidikan I dan Suku Dinas Pendidikan II yang masing-masing memegang empat kecamatan di Jakarta Barat.

Semua usulan yang dibuat sepanjang tahun 2014 untuk tahun anggaran 2015 pun dilakukan oleh pejabat-pejabat lama.

Sebelumnya diberitakan, penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse dan Kriminal Polri tengah mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan printer dan scanner di sejumlah sekolah di Jakarta Barat. [Baca: Lulung Bakal Diperiksa Bareskrim dalam Kasus Korupsi di Jakarta Barat]

Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Brigjen Ahmad Wiyagus mengatakan, kasus ini bagian dari rangkaian pengusutan Polri terhadap dugaan anggaran siluman di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Pengadaan printer dan scanner itu ada pada 25 SMAN dan SMKN di wilayah Jakarta Barat, tahun anggaran 2014," ujar Wiyagus, Jumat (29/5/2015).

Wiyagus menyebutkan, program pengadaan printer dan scanner dengan total nilai Rp 150 miliar itu dilaksanakan oleh Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat dan dibahas bersama Komisi E DPRD DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com