Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Ciledug Ambles, Ahok Ingat Jokowi Ditegur Menteri soal TB Simatupang

Kompas.com - 04/06/2015, 13:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui bahwa Dinas Bina Marga lambat dalam memperbaiki Jalan Ciledug Raya yang ambles di lubang pembuatan tiang penopang pembangunan infrastruktur jalan layang transjakarta koridor XIII Ciledug-Kapten Tendean.

Basuki menjelaskan Jalan Ciledug Raya yang menghubungkan dua provinsi, yakni DKI Jakarta dan Banten, merupakan jalan nasional atau pengelolaannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 

"Biasanya Dinas PU kami cepat kerjanya, karena ada satgas perbaikan jalannya. Kalau (perbaikan) jalan di Ciledug agak lambat karena itu di bawah kelola Kementerian PU, kan menghubungkan antar provinsi," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (4/6/2015). 

Terlebih, lanjut dia, jalan ambles terletak di perbatasan Jakarta Selatan dengan Tangerang. Sehingga perbaikan jalan tersebut menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, Basuki meminta Menteri PU Basuki Hadimuljono untuk memberi wewenang kepada Pemprov DKI untuk memperbaiki semua jalan rusak yang ada di ibu kota tanpa perlu birokrasi berbelit lagi.

Menurut pria yang biasa disapa Ahok itu, perihal kewenangan perbaikan jalan antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI ini kerap terjadi bentrok. Seperti saat mantan Menteri PU Djoko Kirmanto yang memarahi Presiden Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI ketika Jalan TB Simatupang ambles.

Jokowi yang menginstruksikan Dinas PU untuk segera memperbaiki jalan tersebut langsung dimarahi oleh Djoko yang menyebut bahwa perbaikan jalan itu merupakan kewenangan Kementerian PU.

"Ingat enggak Pak Jokowi dulu ngerjain perbaikan Jalan TB Simatupang tapi diomelin Menteri PU-nya? Hahahaha. Makanya kasih ke kami deh perbaikan jalan, biar cepat dikerjakannya. Kayak dulu ada lubang di jalan di Taman Mini, tapi saya yang dimarahi warga, padahal jalan itu punya pemerintah pusat," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Meresahkan Wanita di Depok, Mengaku Malaikat lalu Paksa Warga Beri Uang Sambil Marah-marah

Ulah Meresahkan Wanita di Depok, Mengaku Malaikat lalu Paksa Warga Beri Uang Sambil Marah-marah

Megapolitan
Anies Baswedan Siap Ikut Pilkada Jakarta 2024, PKS Tunggu Keputusan DPP

Anies Baswedan Siap Ikut Pilkada Jakarta 2024, PKS Tunggu Keputusan DPP

Megapolitan
Polisi Akan Periksa Karyawan Toko Terkait Perampokan 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2

Polisi Akan Periksa Karyawan Toko Terkait Perampokan 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2

Megapolitan
Formula E Jakarta Ditunda Tahun Depan, Heru Budi: Nanti Tanya Gubernur yang Baru

Formula E Jakarta Ditunda Tahun Depan, Heru Budi: Nanti Tanya Gubernur yang Baru

Megapolitan
'Malaikat' Mampir 7 Kali ke Rumahnya, Warga: Dikasih Rp 50.000 Minta Rp 200.000, Enggak Puas

"Malaikat" Mampir 7 Kali ke Rumahnya, Warga: Dikasih Rp 50.000 Minta Rp 200.000, Enggak Puas

Megapolitan
Tiket Ancol Gratis Spesial HUT DKI Setelah Pukul 17.00 WIB, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tiket Ancol Gratis Spesial HUT DKI Setelah Pukul 17.00 WIB, Ini Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Dudung Abdurachman Tegaskan Tak Maju Pilkada Jakarta 2024

Dudung Abdurachman Tegaskan Tak Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Polisi Usut Dugaan Sekuriti dan Karyawan Terlibat Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2

Polisi Usut Dugaan Sekuriti dan Karyawan Terlibat Perampokan Toko Jam Tangan Mewah di PIK 2

Megapolitan
Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Megapolitan
Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Aset Rusunawa Marunda Dijarah Maling, Heru Budi: Kami Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Anies Mau Kembalikan Jakarta ke Relnya, Gerindra: Dulu Gubernurnya Siapa?

Megapolitan
Politikus Gerindra Sebut Ada yang 'Meriang' dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Politikus Gerindra Sebut Ada yang "Meriang" dan Buru-buru Deklarasi Usai Partainya Cek Ombak Pilkada Jakarta

Megapolitan
Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Geliat di Kampung Konfeksi Tambora, Industri Tak Kecil di Dalam Gang Kecil...

Megapolitan
Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Pilu Wanita di Tangsel, Dipukuli Pacar hingga Babak Belur dan Disekap gara-gara Hilangkan Ponsel

Megapolitan
Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Ruang Sauna di Jakarta Barat Diduga Terbakar, Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com