Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Hanya Mau Lihat Binatang, Tak Usah ke Singapura

Kompas.com - 04/06/2015, 14:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku senang setelah menunjuk pengusaha Dato Sri Tahir menjadi Ketua Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Terlebih, saat Tahir menjanjikan bakal mengajak banyak pihak swasta untuk melakukan investasi mengembangkan TMR. Ia memercayai pengembangan TMR berstandar internasional akan lebih cepat jika dikelola oleh pihak swasta. 

"Kalau saya senang saja, kalau kamu mau tunjuk orang (untuk jadi Ketua Dewan Pengawas TMR), kamu pasti tunjuk (orang) yang mau diberi dan bisa dipercaya oleh semua kalangan. Makanya, kami kembangkan Ragunan karena sekarang orang-orang kaya maunya ke Singapura hanya untuk lihat binatang, nanti tidak usah lagi ke sana," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (4/6/2015). 

Basuki memastikan tidak akan mengeluarkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk mengembangkan TMR. Sebab, seluruh pengembangan berasal dari pihak swasta maupun dari program corporate social responsibility (CSR).

Untuk harga tiket masuk (HTM) akan ditetapkan setelah TMR berstandar internasional, Basuki mengatakan akan menerapkan sistem tiket uang elektronik (e-money) atau nontunai. Hal terpenting, lanjut dia, Pemprov DKI tidak akan mencari untung dalam hal pengembangan TMR ini.

Pihaknya menargetkan masterplan atau rencana desain pengembangan TMR sudah jadi pada akhir tahun ini. Dengan demikian, konstruksi bisa dilaksanakan tahun 2016 mendatang.

"Tolong didoakan supaya Jakarta sampai akhir tahun 2016 ada perubahan besar di Ragunan dan kami tidak malu. Nanti dunia membicarakan bahwa Ragunan jadi tempat konservasi hewan yang berhasil, pokoknya enggak malu-maluin," kata Basuki.

Beberapa konsep pengembangan TMR Tahir bersama swasta yakni pembangunan kebun empat musim di TMR. Selain itu, Tahir juga akan mengundang investor untuk ikut membiayai pembangunan wahana kincir raksasa di sana layaknya London Eye di London atau Singapore Flyer di Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com