Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Tak Bisa Usir Penghuni yang Beli Unit Rusun Rp 100 Juta Lebih

Kompas.com - 15/06/2015, 21:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan masih ada oknum RT/RW maupun satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang masih bertindak seperti preman dengan memperjualbelikan unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik DKI. Karena itu, praktik jual beli unit rusun sulit dicegah. 

"Saya pecat-pecatin terus ini (pejabatnya). Saya dulu sudah pecat Kepala Dinas Perumahan lho, Kepala UPT (Unit Pengelola Terpadu) Rusun Marunda juga saya pecat. Nah sekarang kami lagi pembenahan," kata Basuki di Balai Kota, Senin (15/6/2015). 

Untuk para penghuni rusunawa yang sebelumnya membeli unit dengan uang yang tidak sedikit, Basuki mencontohkan terjadi di Rusunawa Kapuk Muara.

Ia menyebut, rusun itu telah salah sasaran dan dihuni oleh warga kelas menengah sehingga banyak mobil mewah terparkir di halaman rusun.

Ke depannya, ia akan menerapkan tarif parkir progresif tiap jamnya untuk penghuni yang memakirkan mobil mereka.

Meski rusun tersebut bukan diperuntukkan bagi mereka, Basuki tidak akan mengusir penghuni kelas menengah ke atas tersebut.

"Mana bisa kami usir, mereka itu beli unit rusun Rp 100 juta lebih lho. Kalau mereka tidak punya KTP DKI tetapi punya pekerjaan dan sudah tinggal di sana dalam waktu lama berdasar kesaksian tetangga, akan kami berikan KTP, itu solusi kami," kata Basuki. 

Namun, dia menegaskan akan mengusir penghuni non-KTP DKI jika tidak memiliki kartu identitas sama sekali. Selain itu, para penghuni juga diwajibkan untuk membuat rekening Bank DKI serta kartu identitas yang terintegrasi ATM.

Dengan demikian, jika terjadi kecurangan pemalsuan kartu, penghuni dapat dikenakan pidana kurungan hingga 12 tahun lamanya.

"Makanya, saya heran, kenapa orang miskin yang tinggal di pinggir sungai sudah dapat rusun, balik lagi ke sungai, ternyata rusunnya dijual lagi. Saya kira rusun yang kami bangun juga tempatnya masih di Jakarta, belagu banget sih kalau ada warga yang ngeluh kejauhan dipindah ke (rusun) Marunda. Marunda itu masih di Jakarta, Bos," kata Ahok, sapaan Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com