Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panik Dibuntuti Polisi, Aiptu M Buang 10 Kg Sabu dan Ratusan Ekstasi ke Rawa-rawa

Kompas.com - 17/06/2015, 13:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang anggota Kepolisian Air dan Udara (Polairud) di Sumatera Utara, Ajun Inspektur Satu (Aiptu) M, ditangkap aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) karena terlibat jaringan narkoba.

Penangkapan Aiptu M terjadi pada Minggu (14/6/2015) setelah BNN mencium adanya pengiriman 10 kilogram paket sabu dan 147 butir ekstasi asal Malaysia melalui kapal laut di Pelabuhan Tanjung Balai, Sumatera Utara.

BNN melakukan pengintaian. Aiptu M lalu datang ke kapal. Seorang berinisial S, yang masih buron, menyerahkan tas ransel berisi narkotika itu ke Aiptu M.

Anggota polisi ini kemudian membawa narkoba tersebut. Namun, dalam perjalanan, Aiptu M menyadari ada yang membuntuti dirinya.

"Dia panik karena merasa ada yang membuntutinya lalu membuang sabu itu ke rawa-rawa," kata Direktur Narkotika Deputi Bidang Pemberantasan BNN Sugiyo di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (17/6/2015).

Setelah itu, Aiptu M memerintahkan tersangka lainnya, RMR, untuk mengambil ransel berisi narkoba yang dibuangnya. RMR yang datang ke lokasi langsung dibekuk petugas BNN yang mengintai.

"Setelah itu, baru kami tangkap M," ujar Sugiyo.

Sugiyo menuturkan, aparat BNN masih memburu tersangka S, yang menjadikan oknum polisi itu kurir narkoba. S adalah nakhoda kapal motor tersebut. BNN juga memburu tersangka berinisial TS alias MO.

"TS sudah kami kantongi namanya, sedang dikejar," ujarnya.

Kini, M dan RMR diamankan beserta 10 kg sabu dan 147 butir ekstasi. Petugas tengah mengembangkan kasus untuk memburu tersangka lainnya dalam kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com