Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semerbak Asap Ganja di Markas Polsek Pulogadung

Kompas.com - 19/06/2015, 15:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Halaman Mapolsek Pulogadung banjir basah dengan air minuman keras. Selain itu, asap ganja membubung karena dibakar di dalam tong.

Hal ini terjadi karena Polres Jakarta Selatan sedang melakukan pemusnahan barang bukti narkoba, petasan, dan minuman keras hasil razia selama tiga minggu di Mapolsek Pulogadung.

Tercatat ada 14,6 kg ganja, 1,562 kg sabu, 2.521 minuman keras berbagai merek, 30 oplosan, 15 jeriken oplosan, 254 miras dalam plastik, 20 liter oplosan miras, 1 ember besar oplosan miras, serta petasan berbagai macam dan ukuran yang dimusnahkan pada kegiatan ini.

Pantauan Kompas.com, 14,6 kg ganja dibakar dalam tong. Wangi khas yang keluar dari asap sedikit mengganggu peserta yang hadir, termasuk jurnalis yang meliput.

Petugas terlihat menyiramkan minyak tanah ke dalam tong yang berisi ganja tersebut. Hal itu untuk memastikan ganja belasan kilogram itu terbakar seluruhnya.

"Nah, ini yang bikin mabuk," kata petugas itu sambil menyiramkan minyak tanah.

Wartawan yang menyaksikan pemusnahan itu menyaksikan arah asap pembakan ganja mengepul. Sambil menutup hidung, mereka berpindah tempat ketika asap mengarah ke mereka.

Selain diselimuti asap ganja, aroma tajam juga keluar dari ribuan botol minuman keras yang digilas dengan alat berat. Halaman Mapolsek Pulogadung pun terlihat basah dengan air miras.

Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq mengatakan, sejumlah barang ini sengaja disita untuk dimusnahkan untuk menjaga keamanan saat Ramadhan.

"Ketiga unsur ini adalah penyebab utama timbulnya kriminalitas," kata Umar kepada wartawan, Jumat (19/6/2015).

Umar mencontohkan, aksi bermain petasan kadang dapat menimbulkan tawuran warga. Untuk itu, pihaknya mengimbau warga tak menggunakan petasan pada bulan suci ini.

"Biasanya habis subuh main kembang api dan petasan dan ini jadi biang tawuran," ujar Umar.

Peredaran narkoba juga masih terjadi ditandai dengan barang bukti lebih dari 1,5 kg sabu dan 14,6 kg ganja yang beredar. Umar menyebutkan, kawasan Jatinegara, Duren Sawit, dan Matraman menjadi daerah dengan pemasaran paling banyak.

"Jatinegara meski tempat hiburan minim, tapi banyak peredaran di sana," ujar Umar.

Didampingi Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, Umar mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Pemkot Jaktim untuk memberantas peredaran narkoba.

"Kita bekerja sama dengan wali kota akan bentuk tim untuk berantas narkoba, miras, dan petasan juga. Jadi akan bersinergi dari polres, pemda, dan juga dandim," ujar Umar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com