"Pasar tumpah kami seleksi. Kami kan sudah bilang, PKL itu boleh jualan di taman, di trotoar, boleh, tetapi harus diatur, tidak mengganggu," kata Ahok (sapaan Basuki) di Istora Senayan, Sabtu (20/6/2015).
"Nah, sekarang boleh enggak ada orang usaha di trotoar? Ya selama orang masih bisa lewat, kenapa enggak? Akan tetapi, kalau kamu ngelunjak, ya kami sikat," katanya lagi.
Ahok pun mengatakan, dia telah meminta bantuan wali kota untuk mengatur pasar tumpah ini. Salah satu wilayah yang pasar tumpahnya dipantau adalah Cikini.
Ahok pun mengutarakan keinginannya untuk mengatur tempat-tempat berjualan bagi para PKL. Akan tetapi, kata dia, hal ini terhalang oleh adanya preman yang menjual lapak kepada PKL.
"Sebetulnya, mau saya, kalau PKL mau diatur dengan pendaftaran ATM Bank DKI, kami mau kok ngatur-ngatur di pojok mana, di trotoar mana, ini kan ekonomi yang baik," ujar Ahok.
"Cuma kadang-kadang masalahnya tuh banyak preman, ormas menjual lapak. Jadi, rakyat kecil itu enggak diuntungkan. Yang untung ini preman yang enggak bener gitu loh," ujar Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.