Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengatakan, bila nantinya Go Busway telah digunakan, semua bus-bus transjakarta wajib mengaktifkan global positioning system (GPS) saat tengah beroperasi. Bila tidak, bus tersebut tidak dianggap beroperasi.
"Ke depannya, kita juga minta agar semua operator menyalakan GPS di bus-busnya. Biar nanti kami yang bayarin langganan GPS-nya. Kalau GPS-nya tidak nyala, kita anggap busnya tidak beroperasi. Kita tidak akan bayar," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Menurut Kosasih, tujuan bus diwajibkan mengaktifkan GPS adalah agar keberadaannya bisa terlacak oleh aplikasi. Dengan menggunakan aplikasi tersebut, kata dia, calon penumpang transjakarta bisa mengetahui posisi bus transjakarta yang sesuai dengan kebutuhannya sebelum memasuki halte.
"Di telepon genggam nanti, orang bisa tahu bus-bus kita ada di mana, bus mana saja, dan mau ke arah mana. Itu memberikan pilihan kepada penumpang bus saya ini lagi di mana, sudah dekat atau masih jauh, saya udah harus masuk ke halte sekarang atau nanti," tutur Kosasih.
"Kita memberikan pilihan-pilihan seperti itu karena sekarang ini penumpang bukan komplain karena nunggu lama, tetapi tidak tahu harus nunggu berapa lama. Dengan adanya ini, posisi bus kita jadi ketahuan semua," ujar Kosasih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.