Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Bogor Rawan Penyakit Jiwa dan Filariasis

Kompas.com - 25/06/2015, 22:19 WIB
Hindra Liauw

Editor

Sumber Antara

CIBINONG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Camelia Wilayat Sumaryana, menyatakan bahwa masyarakat Kabupaten Bogor, Jawa Barat, rawan penyakit kesehatan jiwa dan 'filariasis' atau penyakit kaki gajah.

"Sesuai laporan Puskesmas ada 26 pasien jiwa yang berobat ke praktik pengobatan atlernatif ilegal di Ciseeng," kata Kadinkes Kabupaten Bogor, Camelia Wilayat Sumaryana saat rapat koordinasi terbatas bidang kesehatan di Cibinong, Kamis (25/6/2015).

Ia mengatakan, pasien penyakit jiwa dan kaki gajah semakin banyak di Kabupaten Bogor.

"Kecamatan yang paling banyak memiliki pasien kesehatan jiwa dan kaki gajah ada di Kecamatan Ciseeng, Tajur Halang, Klapa Nunggal dan beberapa kecamatan yang jauh dari pusat kota," katanya.

Sementara ke-26 pasien kesehatan jiwa kini sudah mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi.

Namun, kata dia, beberapa pasien kesulitan mendapatkan pengobatan karena tidak memiliki administarsi yang lengkap. Persyaratan administrasi itu antara lain pasien tidak memiliki Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan belum masuk program BPJS.

"Sehingga, pasien masih ada yang terlantar dan belum dapat tertangani dengan baik," katanya.

Camelia mengatakan, Dinkes terus melakukan peningkatan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Bogor.

Sedangkan untuk menyelesaikan kasus pasien yang terlantar Dinkes akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Dinkes juga melakukan upaya pencegahan penyakit jiwa dan kaki gajah dengan melakukan sosialisasi mulai dari tingkat kecamatan, puskesmas, pelatihan hingga distribusi obat.

Camelia mengatakan obat sudah didistribusikan kepada puskesmas untuk pencegahan penyakit kaki gajah di Kabupaten Bogor.

"Kalau ada tanda-tanda pasien kaki gajah 'filariasis' minum obat karena bisa mencegah penyakit itu,"katanya.

Ia mengatakan, Dinkes akan melakukan kegiatan pelaksanaan pencegahan penyakit kaki gajah mulai dari pencanangan, pelaksaan, 'sweeping' pemantauan kejadian hingga cakupan kejadian yang akan selesai hingga tahun 2015.

Peran serta lintas sektoral OPD Kabupaten Bogor juga dibutuhkan untuk melakukan pencegahan penyakit jiwa dan kaki gajah.

Dinkes disebut Camelia akan memantau sosialiasi, mobilisasi sasaran, memantau kegiatan dan melaporkan kejadian di tingkat sekolah.

Sedangkan Diskominfo, Yansos Setda, BPPKB, rumah sakit, kecamatan, desa dan TNI/Polri akan membantu untuk sosialisasi, pengawasan, dan evaluasi program Belkaga.

"Saya sangat berharap kepada Bappeda bisa memastikan pendanaan operasional untuk program Belkaga selama lima tahun," katanya.

Rumah sakit juga diimbau untuk tidak menolak pasien kaki gajah yang mengalami keluhan kesehatan setelah minum obat penyakit 'filariasis' atau kaki gajah.

Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti telah menyatakan akan mensukseskan bulan eliminasi penyakit kaki gajah di Kabupaten Bogor untuk mengeliminasi penyakit tersebut di daerahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com