Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Sudah Ada Pihak yang Bertanggung Jawab soal Peluru Nyasar

Kompas.com - 26/06/2015, 12:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota Komisaris Besar Daniel Bolly Hyronimus Tifaona mengatakan sudah ada pihak yang bertanggung jawab mengenai peluru nyasar di perumahan warga Jalan Gamprit 2, Jatiwaringin, Pondokgede, Bekasi.

Pihak tersebut telah membiayai pengobatan Rian Riawan (10), bocah yang terkena peluru nyasar di bagian punggung ketika sedang bermain Playstation.

"Peluru sudah dibawa ke labfor tetapi kami belum bisa pastikan senjata mana. Namun yang jelas ada pihak yang sudah bertanggungjawab," ujar Daniel di Mapolresta Bekasi Kota, Jumat (26/6/2015).

Dengan demikian, siapakah pihak yang bertanggung jawab atas peluru-peluru nyasar di Jatiwaringin pada Selasa (16/6/2015) lalu?

Daniel menolak mengatakan lebih jelas mengenai identitas pihak yang bertanggungjawab tadi. Akan tetapi, dia mengatakan bahwa pihak tersebut tidak masuk dalam wewenang polisi untuk disidik.

"Pihak itu bukan ranah polisi, kita enggak bisa sidik," ujar Daniel.

Daniel pun berpendapat bahwa kasus ini tidak perlu dilanjutkan. Sebab, sudah ada yang bertanggung jawab membayar semua kerusakan dan juga biaya pengobatan korban peluru nyasar.

Mengenai seringnya kejadian peluru nyasar di Jatiwaringin, Daniel tidak bisa menjamin bahwa pihak yang bertanggungjawab saat ini, juga bertanggung jawab atas kejadian sebelumnya.

Sebelumnya, seorang bocah, Rian Riawan (10), terkena peluru nyasar di bagian punggung kirinya. Ketika itu, Rian sedang bermain Playstasion bersama teman-teman di rumahnya di Jalan Gamprit 2, Jatiwaringin, Pondokgede, Bekasi. [Baca: Sedang Bermain PS, Seorang Anak Diduga Terkena Peluru Nyasar di Punggung]

Warga pun mengaku sudah sering menemukan peluru-peluru yang "nyasar" di lingkungan tempat tinggal mereka. Peluru tersebut bahkan masih menyisakan bekas di atap-atap rumah yang bolong akibat peluru. [Baca: Kapolsek: Peluru Belum Dicabut, Masih di Badan Rian]

"Di sini emang sering. Terakhir dua tahun menjelang Ramadhan juga. Tuh kena asbes sampai sekarang masih bolong," ujar salah seorang warga, Romlah, di lokasi kejadian, Selasa (16/6/2015).

Romlah menyebutkan ciri-ciri peluru yang ditemukan beberapa tahun lalu tidak jauh berbeda dengan peluru yang muncul tahun ini. Bentuknya seukuran setengah kelingking, berujung lancip dan berwarna kuning. Romlah mengatakan warga menemukan sekitar 6 peluru pada waktu itu. [Baca: Peluru Kuning Lancip yang Sering Nyasar...]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com