Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluru "Nyasar" di Jatiwaringin Itu Ternyata Milik...

Kompas.com - 26/06/2015, 20:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarmanto mengaku bahwa peluru nyasar yang mengenai punggung Rian Riawan (10) berasal dari lapangan tembak TNI di Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Peluru tersebut berasal dari dua anggota regu tembak TNI AU dan Direktorat Pembekalan Angkatan Angkutan Darat (Ditbekang) yang sedang berlatih menembak. "Iya, peluru itu dari anggota yang sedang latihan menembak. Ada dua regu saat itu, TNI AU dan Ditbekang," ujar Dwi ketika dihubungi, Jumat (26/6/2015).

Dwi mengatakan, para regu tembak biasanya mengarahkan tembakannya ke sebuah target. Di belakang target tersebut terdapat tanggul berupa tanah. Tanggul tersebut berisi ban-ban mobil bekas yang berguna untuk meredam peluru-peluru. Akan tetapi, Dwi menduga ada benda keras pada tanggul tersebut. Sebab, ternyata peluru yang mengenai tanggul justru terpental ke permukiman warga.

Dwi mengatakan, jarak antara regu tembak dengan target serta tanggul sekitar 500 hingga 600 meter. Sementara jarak lapangan tembak dengan permukiman warga di Jatiwaringin sekitar 1,2 kilometer. Dwi mengaku bingung dengan kenyataan bahwa peluru tersebut bisa memantul hingga 1,2 kilometer. Untuk diketahui, senjata yang digunakan para prajurit adalah senapan SS-1 buatan PT Pindad.

"Mungkin saja ada benda keras di tanggul itu yang membuat peluru terpental sejauh 1,2 kilometer ke rumah korban," ujar Dwi.

Dwi mengatakan, instansinya sedang menyelidiki penyebab peluru tersebut dapat terpental sejauh itu. Lokasi latihan menembak pun ikut dievaluasi. Untuk sementara, latihan tembak itu pun ditiadakan terlebih dahulu. Dwi mengatakan, kejadian peluru nyasar ini memang bukan satu kali terjadi. Sebelumnya, peluru mereka pernah terpental ke lapangan golf yang berada tidak jauh dari lokasi. Ketika itu, tidak ada warga yang menjadi korban peluru nyasar tersebut.

"Peristiwa itu juga sudah lama sekali," ujar Dwi.

Dwi juga mengatakan bahwa instansinya telah bertanggung jawab penuh terhadap kondisi Rian, bocah yang terkena peluru nyasar. Kini, Dwi mengatakan bahwa kondisi Rian telah membaik dan sudah diperbolehkan pulang sejak beberapa hari yang lalu.

"Semua pengobatan korban juga sudah kami tanggung. Saat ini kondisinya juga sudah membaik," ujar dia.

Sebelumnya, seorang bocah, Rian Riawan (10), terkena peluru nyasar di bagian punggung kirinya. Ketika itu, Rian sedang bermain Play Station bersama teman-teman di rumahnya di Jalan Gamprit 2, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.

Warga pun mengaku sudah sering menemukan peluru-peluru yang nyasar di lingkungan tempat tinggal mereka. Peluru tersebut bahkan masih menyisakan bekas di atap-atap rumah yang bolong akibat peluru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rosmini Si Pengemis Viral Sudah Dibawa Pulang Keluarga Setelah Dirawat di RSJ Bogor

Rosmini Si Pengemis Viral Sudah Dibawa Pulang Keluarga Setelah Dirawat di RSJ Bogor

Megapolitan
Soal Sespri Iriana Maju pada Pilkada Bogor, Akan Ada Campur Tangan Jokowi tapi Tak Signifikan

Soal Sespri Iriana Maju pada Pilkada Bogor, Akan Ada Campur Tangan Jokowi tapi Tak Signifikan

Megapolitan
Sempat Mogok Kerja, Sopir Truk Sampah di Bogor Bertugas Kembali

Sempat Mogok Kerja, Sopir Truk Sampah di Bogor Bertugas Kembali

Megapolitan
Seorang Pria di Depok Tiba-tiba Meninggal Saat Menumpang Angkot

Seorang Pria di Depok Tiba-tiba Meninggal Saat Menumpang Angkot

Megapolitan
Supian Suri Daftar Bacawalkot Depok ke Partai Gerindra

Supian Suri Daftar Bacawalkot Depok ke Partai Gerindra

Megapolitan
Maling Motor yang Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga Sunter Ternyata Residivis

Maling Motor yang Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga Sunter Ternyata Residivis

Megapolitan
Tukang Sampah di Cilincing Tewas Diserang Pelaku Tawuran, Kupingnya Nyaris Putus

Tukang Sampah di Cilincing Tewas Diserang Pelaku Tawuran, Kupingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Ketika Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku-laku Usai Dua Kali Dilelang dan Dikorting Rp 100 Juta...

Ketika Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku-laku Usai Dua Kali Dilelang dan Dikorting Rp 100 Juta...

Megapolitan
Remaja yang Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar Dapat Pendampingan Psikologis

Remaja yang Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar Dapat Pendampingan Psikologis

Megapolitan
Dituduh Ingin Curi Motor, Pria di Sunter Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga

Dituduh Ingin Curi Motor, Pria di Sunter Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga

Megapolitan
Tangkap ASN Pemkot Ternate, Polisi Sita 0,16 Gram Sabu

Tangkap ASN Pemkot Ternate, Polisi Sita 0,16 Gram Sabu

Megapolitan
Maaf dan Janji Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta...

Maaf dan Janji Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta...

Megapolitan
Tiga ASN Pemkot Ternate Ditangkap Polisi Saat 'Nyabu' di Depan Warkop

Tiga ASN Pemkot Ternate Ditangkap Polisi Saat "Nyabu" di Depan Warkop

Megapolitan
Isu Duet dengan Anies pada Pilkada DKI, Ahmed Zaki: Keputusan Ada di DPP Golkar

Isu Duet dengan Anies pada Pilkada DKI, Ahmed Zaki: Keputusan Ada di DPP Golkar

Megapolitan
Usaha Cek Ombak Kaesang Pangarep pada Pilkada Bekasi dan Upaya Mencari Panggung Politik

Usaha Cek Ombak Kaesang Pangarep pada Pilkada Bekasi dan Upaya Mencari Panggung Politik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com