Teror-teror tersebut berkaitan dengan kasus kematian Engeline. "Biasa, ada telepon-telepon yang bilang, 'Kalau Anda enggak bisa menguak kasus ini, berhenti saja. Awas, hati-hati!'. Cuma telepon saja berdering terus juga pernah. Mobil-mobil kita juga sering dipepet. Itu semua biasa dialami," ujar Arist di kantor Komnas PA, Minggu (28/6/2015).
Arist pun mengaku tidak pernah menghiraukan teror itu. Sebab, Komnas PA hanyalah mengurus persoalan yang menyangkut anak-anak. Selain itu, Komnas PA juga tidak memiliki kepentingan politik.
Sebelumnya diberitakan, kantor tersebut dilahap si jago merah, Sabtu malam. Alhasil, dokumen penting yang menyangkut pengaduan di Komnas PA ludes terbakar. Empat ruangan di Komnas PA, yakni ruangan Sekretaris Jenderal, gudang penyimpanan data, dan dua ruangan khusus untuk pegawai menginap, juga ludes terbakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.