Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibawa ke Rumah Aman, Ini Kondisi Anak yang Diduga Digergaji Ibunya

Kompas.com - 03/07/2015, 18:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — GT (12), bocah yang diduga digergaji oleh ibunya kini berada di salah satu rumah aman (safe house) Kementerian Sosial. Bagaimana kondisi GT setelah dipindahkan ke rumah aman?

Ketua Rumah Aman Kemensos Ike Mustika mengatakan, bocah GT kini dalam perlindungan pihaknya. GT dibawa ke rumah aman atas rujukan dari Polres Metro Jakarta Selatan.

"Anak itu dibawa tanggal 30 Juni kemarin ke sini, atas rujukan Polres Metro Jakarta Selatan," kata Ike, saat ditemui kantornya di Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Menurut Ike, GT telihat ceria setelah berada di sana. Bocah itu terlihat cepat bergaul dengan anak-anak lain yang ada di rumah aman.

"Anak itu pintar, baik, dan dia bisa dengan mudah berteman dengan yang lain di sini," ujar Ike.

Dia mengatakan, saat dibawa, GT memang terlihat cukup trauma. Pihak rumah aman telah memberikan pendampingan psikologis terhadap bocah itu. [Baca: Polres Jakarta Selatan Selidiki Laporan Anak Diduga Digergaji Ibunya]

"Trauma pasti ada, tetapi selama beberapa hari dia merasa nyaman di sini. Mungkin bisa jadi dia selama ini di rumah saja, kalau di sini ada temannya," ujar Ike.

Soal kondisi fisik, Ike mengakui bahwa terdapat luka di tubuh GT. Hanya saja, ia tak tahu apakah luka itu ada kaitannya dengan ibu korban.

"Bekas-bekas luka ada, tetapi kami belum berani berikan pernyataan apakah itu dari ibunya. Mungkin bisa ke Polres Jakarta Selatan," ujarnya.

Pekerja sosial Rumah Aman Kemensos, Yuni, mengatakan, beberapa luka di tubuh korban berada di bagian leher, kaki, dan tangan. Luka sudah mengering dan berbentuk barutan.

LSR, ibu kandung GT, diduga melakukan tindak kekerasan pada anaknya. Wanita berusia 47 tahun itu diduga telah menggergaji tangan anak kandungnya sendiri.

LSR juga diduga pernah melempar mangkuk, melempar gunting di pelipis, menyundut rokok, obat nyamuk, dan memukul.

Saat ditemukan, anak itu dalam kondisi trauma yang sangat dalam dan tidak mau pulang karena takut dengan sang ibu. GT kabur selama dua hari dan diamankan oleh tetangganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com