Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Sumber Waras Sebut Tanah yang Dibeli Pemprov DKI Layak Bangun dan Bebas Banjir

Kompas.com - 14/07/2015, 18:24 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Umum Rumah Sakit Sumber Waras Abraham Tedjanegara membantah pernyataan lembaga survei Garuda Institute yang menyebutkan lahan di sana tidak layak.

"Lahannya kan jadi satu sama area RS Sumber Waras. Mana mungkin tidak layak? Kalau bicara banjir cuma banjir di depan, enggak sampai masuk ke dalam juga," kata Abraham kepada Kompas.com, Selasa (14/7/2015).

Sebelumnya, Garuda Institute pada hari Minggu (12/7/2015) merilis 12 temuan indikasi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama korupsi dalam pembelian lahan milik RS Sumber Waras. Salah satu temuannya menyebutkan kalau lokasi lahan yang dibeli Pemprov DKI sering banjir dan macet. 

Temuan Garuda Institute lainnya juga menyebutkan lahan yang dibeli Pemprov DKI masih digunakan oleh RS Sumber Waras untuk berbagai kegiatan. Abraham menjelaskan, hal tersebut termasuk di dalam salah satu kesepakatan antara RS Sumber Waras dengan Pemprov DKI usai proses jual-beli lahan tersebut terlaksana.

"Kita sepakat sama Pemprov buat kasih waktu dua tahun. Jadi dua tahun semua pasien dan pengobatan semuanya pindah ke lahan Pemprov, lahan kita direnov semua, baru pasien pindah lagi ke bangunan Sumber Waras dan Pemprov bisa pakai lahan itu bangun rumah sakit kanker," tutur Abraham.

Menurut Abraham, tidak ada satu pun kegiatan rumah sakit yang terbengkalai akibat pemindahan pasien. Malah, pelayanan semakin membaik karena di lahan milik Pemprov DKI kini, ada ruangan khusus yang cukup besar untuk melayani peserta BPJS Kesehatan.

Pemprov DKI membeli 3,64 hektar lahan RS Sumber Waras untuk dijadikan rumah sakit kanker. Rencananya, di rumah sakit kanker itu dilengkapi sejumlah peralatan canggih yang bisa menunjang pengobatan setaraf dengan rumah sakit di luar negeri.

Jika ada pasien RS Sumber Waras yang membutuhkan alat-alat canggih pun, bisa dengan mudah menuju rumah sakit kanker milik Pemprov DKI yang berada tepat di sebelahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com