Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Pasien Kanker Antre Setengah Mati di RSCM, Apa Salah Saya Bangun RS Kanker?

Kompas.com - 15/07/2015, 13:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut, temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas dugaan penggelembungan anggaran pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras hingga Rp 191 miliar sangat tendensius.

Padahal, lanjut dia, rencana pembangunan rumah sakit kanker di lahan seluas 3,6 hektar itu telah sesuai dengan Rencana Panjang Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2013-2017. 

"Laporan BPK itu tendensius seolah-olah menuduh saya (menggelembungkan anggaran pembelian lahan RS Sumber Waras). Kebijakan ini kan sesuai RPJMD dan visi misi kami untuk memberi pelayanan kesehatan kepada rakyat Jakarta," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (15/7/2015). 

"Kamu lihat enggak Rumah Sakit Dharmais atau RSCM (RS Cipto Mangunkusumo), orang-orang kanker harus antre setengah mati di sana. Apa saya salah kalau beli lahan bangun RS kanker? Saya harus beli tanah dong untuk bangun rumah sakit," kata Basuki lagi. 

Oleh karena itu, Basuki memerintahkan Dinas Kesehatan DKI untuk membeli lahan sesuai nilai jual obyek pajak (NJOP). Basuki juga menyatakan telah menginstruksikan Dinas Kesehatan DKI secara jelas untuk menganggarkan pembelian lahan sesuai aturan.

Kalaupun ada temuan yang berpotensi penggelembungan anggaran, lanjut Basuki, pihak yang bersalah adalah Dinas Kesehatan DKI. "Lagi pula, Dinas (Kesehatan DKI) sekarang enggak salah kok. Salahnya di mana? Mereka sudah sesuai aturan," kata Basuki. 

Perlu diketahui, Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada tahun 2014 membeli lahan milik RS Sumber Waras, Grogol, Jakarta Barat, seluas 3,6 hektar senilai Rp 1,5 triliun. Harga lahan tersebut sesuai NJOP tahun 2014, yakni sebesar Rp 20.755.000 per meter persegi.

Lahan tersebut direncanakan untuk rumah sakit khusus penanganan kanker yang punya standar sama dengan RSCM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com