Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Kereta Buatan INKA Tak Layak untuk Angkutan Orang

Kompas.com - 21/07/2015, 07:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai sampai saat ini PT Industri Kereta Api (INKA) belum bisa memproduksi kereta untuk angkutan orang. Sebab, kata dia, kereta-kereta untuk angkutan orang buatan PT INKA banyak yang tidak memenuhi aspek keselamatan.

"Kalau memang untuk gerbong barang boleh karena tidak terlalu kompleks. Atau juga untuk wagon, kereta penumpang yang ditarik lokomotif boleh. Tapi, kalau yang model KRL, KRD, dan lain sebagainya itu sebaiknya tidak usah, apalagi bikin trem," kata Jonan kepada Kompas.com, di kantor Kementerian Perhubungan, Senin (20/7/2015).

Menurut mantan Dirut PT KAI ini, tidak adanya unsur aspek keselamatan inilah yang membuat kereta-kereta PT INKA tidak pernah lagi digunakan untuk layanan KRL Commuter Line. "Bermasalah pada unsur safety. Misalnya, pintu harus dibuka kiri, begitu tombol yang digunakan untuk buka kiri yang kebuka malah pintu kanan," ujar dia.

Jonan mengatakan, apabila kereta buatan PT INKA dipaksakan tetap beroperasi, maka pihak yang dirugikan adalah masyarakat pengguna dan operator penggunanya. "Kalau kualitasnya tidak sempurna, di samping membahayakan, kalau nanti sering mogok, yang diprotes pasti operatornya. Produksi mereka belum sebagus seperti yang diharapkan masyarakat," ucap dia.

Sebagai informasi, kereta buatan PT INKA yang tadinya digunakan dalam layanan KRL Commuter Line adalah kereta listrik tipe i9000. Saat ini kereta-kereta jenis tersebut banyak yang menganggur di depo Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com