Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerapan Anggaran Rendah, Jaksel Disarankan Genjot Perbaikan Infrastruktur

Kompas.com - 25/07/2015, 19:51 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Juli 2015, penyerapan anggaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan masih mencapai 13,4 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah DKI 2015. Angka ini dinilai rendah oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Untuk itu, Pemkot Jaksel pun akan menggenjot penataan dan perbaikan sarana infrastruktur. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi.

"Sesuai dengan saran Pak Wagub, kami siap melakukan penataan dan perbaikan infrastruktur," kata Tri saat dihubungi, Sabtu (25/7/2015).

Menurut dia, melalui penataan dan perbaikan sarana infrastruktur serapan anggaran bisa dilakukan. Ia menargetkan, sebelum tanggal 15 Agustus 2015, wilayah Jakarta Selatan akan mengubah tampilan kota menjadi lebih baik. Misalnya dalam hal penataan dan perbaikan trotoar.

"Targetnya sebelum 15 Agustus akan kita kerjakan. Sehingga harapannya pada 17 Agustus mendatang sudah baik semua," ucap Tri.

Penataan dan perbaikan itu pun, kata Tri, bisa menjadi kado untuk memperingati 70 tahun Republik Indonesia. Tak hanya itu, anggaran juga bisa diserap dengan baik. "Pak Wagub bilang, uang ada, tenaga ada, niat ada, tinggal implementasinya ke program-program itu," ujarnya.

Sebelumnya, Djarot memberikan pengarahan kepada aparat Pemerintah Kota Jakarta Selatan agar lebih berani melaksanakan program. Karena selama ini dia menilai banyak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak melaksanakan program takut tersandung kasus korupsi. Alhasil, dengan tidak terlaksana program maka penyerapan anggaran APBD DKI tidak berjalan dengan baik.

"Penyerapan baru 13,4 persen. Ini momentum biar mereka (aparat Pemkot Jakarta Selatan) ada keberanian dan serta kereativitas. Mereka tidak boleh takut mengeksekusi suatu program. Kalau dalam diri mereka tidak ada niat melakukan korupsi," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com