Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senior Tak Bisa Lagi Suruh Siswa Baru Lakukan Hal-hal Aneh

Kompas.com - 27/07/2015, 14:13 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Masa orientasi siswa baru di sekolah biasanya dipanitiai oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Namun, sejak banyaknya kasus perundungan (bullying), maka kegiatan itupun diambil alih guru.

Menyikapi hal ini, Ketua OSIS SMA Negeri 6 Jakarta Selatan Mirsha Damarjati mengaku tidak keberatan. Sebab, meski diambil alih guru, OSIS tetap diberikan porsi untuk mengisi materi di dalam kegiatan tersebut.

"Kami tetap diberikan porsi, seperti memberikan pengarahan sebelum mulainya MOPDB hari Sabtu kemarin. Lalu untuk materi pengenalan ekskul (kegiatan ekstrakulikuler) di sekolah, kami juga yang ngasih," ujarnya, di sekolahnya, Senin (27/7/2015).

Siswa XII MIPA 3 ini menuturkan, sebenarnya pengambilalihan MOPDB oleh guru bukan dimulai sejak tahun ini. Semenjak ia kelas X pun, MOPDB sudah diurus oleh guru.

"Tapi kalau dulu, siswa baru masih disuruh bawa macam-macam, misalnya air puding atau air putih dingin, bekal makanan yang dibawa juga diseragamkan," ujarnya.

Namun, untuk MOPDB kali ini, ia menyebut, siswa baru sudah tidak diminta membawanya. Bekal makanan dibebaskan, tugasnya juga dibuat lebih sedikit.

Namun, menurut dia, OSIS tidak keberatan dengan hal itu. Sebab, OSIS tetap diberikan porsi bertemu dengan para siswa baru untuk bersikap tegas tetapi tetap ramah.

"Tetap bisa tegas ke adik kelas, tetapi masih bisa bercanda-canda sih," kata dia.

Sementara itu, untuk aksi perundungan yang kemungkinan justru datang dari organisasi luar sekolah, misalnya Gor@Six yang terkenal di SMAN 6, Mirsha menyebut itu tidak terkait OSIS.

Wakepsek Bagian Kesiswaan SMAN 6 Jakarta, Suwartono mengatakan, pihak sekolah berupaya organisasi luar sekolah tersebut tidak melakukan kegiatan apapun di dalam sekolah. Namun, bila terjadi di luar sekolah, maka pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian.

"Kalau memang benar melakukan kekerasan, pihak sekolah tidak menoleransi untuk mengeluarkan siswa yang bersangkutan," kata dia.

Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2015 tentang masa orientasi peserta didik baru dan Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2015 tentang pencegahan kekerasan di sekolah. Bila ada siswa yang melanggar maka akan dikeluarkan dan tidak diperbolehkan bersekolah di sekolah negeri lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com