Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Dodo Pengamen Depok demi Lolos Masuk UI

Kompas.com - 30/07/2015, 21:59 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Sebagai salah satu peserta didik program intensif di sekolah Masjid Terminal (Master) Depok, Zulfikar Akbar Cordova (21) alias Dodo, mengaku harus bangun lebih pagi dari biasanya untuk dicekoki ilmu oleh para pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI).

Sejak setahun terakhir, Dodo yang sehari-hari menjadi pengamen ini menjalani rutinitas tersebut, mulai Senin-Jumat pukul 08.00-16.30 WIB. [Baca: Cerita Pengamen Depok yang Lulus Masuk Universitas Indonesia]

"Supaya tidak telat ikut mentoring, saya nge-kos dekat UI, di daerah Kober. Kalau tinggal di kontrakan bapak di dekat terminal, kejauhan," kata dia saat ditemui di perpustakaan pusat UI, Depok, Kamis (30/7/2015).

Menurut Dodo, mentoring intensif di FE UI kerap diulang kembali saat dia pulang ke kos yang disewanya bersama seorang teman asal NTT, Gultom. [Baca: "Yang Hidupnya kayak Dodo Ada Banyak, Mereka Sangat Semangat Belajar"]

Mereka berdua kerap saling mengingatkan terkait mentoring yang dilalui setiap harinya. Namun, saat hasil tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2015 diumumkan, hanya Dodo yang lolos.

Sementara itu, Gultom gagal dan terpaksa kembali ke NTT. "Dia (Gultom) sengaja datang untuk ikut program ini, tetapi ternyata tidak lolos. Sedih juga, dia teman saya semakan seminum, satu perjuangan belajar juga. Rencananya mau pulang ke NTT," kata dia.

Menurut Dodo, kehadiran teman sekaligus pesaingnya dalam merebut satu kursi di salah satu fakultas di UI sangat berpengaruh dalam memotivasinya untuk memperjuangkan masa depannya. [Baca: Biaya Semester Pengamen Lolos ke UI Ditetapkan Paling Rendah]

Terlebih lagi, Gultom yang berasal dari luar daerah ikut membuatnya terpacu untuk lebih bersemangat dalam belajar.

"Kehadiran Gultom ikut memicu semangat saya untuk bisa lolos. Begitu juga sebaliknya. Tetapi, kan hasil akhir terkadang tidak bisa diduga," tuturnya.

Selain kiat belajar dan motivasinya selama program intensif, Dodo juga membocorkan kiatnya saat akan menjalani tes. Dodo mengaku sempat takut dan khawatir saat menjelang tes SMBPTN, Juni 2015 lalu.

"Sejak awal, saya selalu optimistis. Tetapi, mendadak waktu mau tes, sempat takut. Tetapi, saya anggap sebagai surprise (kejutan) saja. Eh, ternyata lolos," ujarnya.

Dodo diterima pada Program Studi Ilmu Ekonomi Islam FE dan Bisnis UI setelah melalui tes SMBPTN tahun 2015. Saat ini, Dodo masih mengurus keperluan administrasi di kampus UI sebelum tahun ajaran baru dimulai beberapa pekan mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com