Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Go-Jek Masih Dikejar-kejar Ojek, Ya?

Kompas.com - 04/08/2015, 11:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis


TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
 — Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya mengikuti pemberitaan soal fenomena Go-Jek yang mendapat penolakan dari ojek-ojek tradisional di Jakarta.

Hal ini pun disinggung Jokowi pertama kali saat menjawab pertanyaan founder Go-Jek, Nadiem Makarim, dalam acara dialog kreatif dengan para pelaku industri kreatif di Indonesia Convention and Exhibition (ICE), Selasa (4/8/2015).

"Go-Jek masih dikejar-kejar ojek, ya?" ucap Jokowi tersenyum, disambut tawa para tamu yang hadir.

Nadiem pun hanya mengangguk mendapat celetukan dari Jokowi itu. Meski ditolak di sana-sini, Jokowi menyatakan dukungannya atas inovasi yang dibuat Go-Jek.

Dia menganggap Go-Jek sebaiknya diapresiasi karena mampu mengangkat ekonomi tradisional ke level yang lebih tinggi dengan bantuan teknologi. Keberhasilan Go-Jek, lanjut Jokowi, seharusnya bisa ditularkan untuk mengangkat bisnis usaha kecil lainnya seperti untuk pemilik warung, nelayan, hingga petani.

Dia mencontohkan, bantuan teknologi bisa membantu petani dan nelayan dalam mengetahui kondisi alam yang bisa memperlancar usahanya.

"Tahun 1980-an, kita ingat ada harga cabai keriting di Pasar Beringharjo, harga jagung di Surabaya. Saya rasa seperti itu harus diubah dengan aplikasi yang sekarang di-create agar pedagang pasar, petani, nelayan semua terkait ekonomi kecil bisa diangkat dengan kreativitas aplikasi yang ada," ucap Jokowi.

Orang nomor satu negeri ini pun sepakat agar pengembangan software hingga bisnis online bisa menjadi salah satu penggerak perekonomian. Maka dari itu, Jokowi mendukung agar kebebasan investasi diberikan seluas-luasnya untuk para pelaku bisnis di industri tersebut.

"Saya kira ke depan terkait industri kreatif, budaya, dan teknologi akan menjadi masa depan kita. Ini menjadi perhatian khusus. Saya berjanji untuk anggaran Badan Ekonomi Kreatif akan kami dukung penuh," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com