Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hayriantira Mengajukan Cuti ke Perusahaan Sebelum Hilang

Kompas.com - 06/08/2015, 10:42 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Asisten Presiden Direktur XL Axiata Hayriantira (37) tercatat telah mengajukan cuti sebelum hilang. Hal itu dituturkan Vice President Corporate Communication XL Axiata Turina Farouk setelah mencari tahu keberadaan Hayriantira pada November 2014 lalu.

"Bu Rian (sapaan Hayriantira) ambil cuti di minggu keempat bulan Oktober. Makanya, kami awalnya tidak heran kalau Bu Rian tidak ada kabar, mungkin karena lagi cuti. Tapi, setelah lewat masa cuti, ini Bu Rian tidak kelihatan lagi di kantor sampai berbulan-bulan," kata Turina kepada Kompas.com, Kamis (6/8/2015).

Menurut Turina, tata cara pengambilan cuti tidak bisa mendadak. Pihak yang bersangkutan harus mengajukan cuti ke perusahaan dari jauh-jauh hari agar bisa dimasukkan ke sistem.

Hal yang sama berlaku bagi Hayriantira. Dengan kata lain, Hayriantira telah merencanakan cuti tersebut dari lama hingga akhirnya dia menghilang dan ditemukan meninggal dunia. "Proses cuti enggak bisa tiba-tiba," tutur Turina.

Pada 30 Oktober 2014 lalu, Polres Garut menemukan jenazah seorang perempuan tanpa identitas di sebuah kamar hotel di Garut. Saat ditemukan, jenazah itu tertelungkup di bak mandi. Jenazah itu pun dimakamkan tanpa nama.

Belakangan, polisi mengusut kasus dugaan pemalsuan dokumen dengan tersangka AW alias AK (38). AK dipastikan memalsukan surat kuasa untuk mengambil BPKB mobil Honda Mobilio atas nama Hayriantira.

Dari sana, AK mengaku telah membunuh Hayriantira yang adalah teman dekatnya di sebuah hotel di Garut pada 30 Oktober 2014, kemudian membawa kabur mobil Hayriantira. Belum diketahui apa motif AK membunuh Hayriantira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com