"Informan terpercaya saya, Pak Wagub dong. Wagub ini hobinya keliling diam-diam ke wilayah. Orang-orang sering tanya, Wagub suka ke mana, jarang ada di Balai Kota, dia itu hobi keliling dan langsung laporan ke saya," kata Basuki saat pelantikan pejabat eselon di lingkungan Pemprov DKI, di Balai Kota, Jumat (7/8/2015).
Sehingga, ia meminta PNS DKI untuk tetap berkinerja baik. Termasuk menyerap anggaran semaksimal mungkin.
Ahok, sapaan Basuki mengatakan, kinerja PNS DKI dapat terukur dengan kemampuan penggunaan anggaran. Hingga kini, masih banyak pegawai yang ketakutan menyerap anggaran. Terutama saat membebaskan lahan.
"Kalau sudah ada uang gelondongan, sertifikat lengkap, dijual dengan harga appraisal, tetapi tetap tidak terjadi pembelian tanah di bawah luas 5 hektar, saya berasumsi lurah dan camat minta komisi pada pemberi lahan. Jadinya yang jual tanah enggak mau jual tanah ke kami. Tahun ini, kami anggarkan pembelian lahan sampai Rp 7 triliun, kalau sampai enggak terserap berarti Anda minta komisi, saya suuzan (berpikiran negatif) saja sekarang," kata Basuki.
Terkait masalah pembelian lahan itu, Basuki juga mendapat banyak laporan dari Djarot. Menurut dia, Djarot sudah mulai dapat memetakan peta permasalahan DKI.
"Saya dengan Pak Wagub dan Pak Sekda optimistis masih banyak orang (pegawai) baik di DKI, tetapi akan kami ganti ketika mereka masih berpikir paradigma lama. Saya ingin pegawai berlomba-lomba memberi yang terbaik bagi warga DKI," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.