Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Orang Jakarta Mau Baca Stiker Kir atau Busnya Terbakar?

Kompas.com - 10/08/2015, 17:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai warga Jakarta tidak akan mempermasalahkan kesalahan administrasi pada stiker kir yang terjadi pada bus transjakarta bermerek Scania. Menurut dia, lebih baik salah administrasi dibanding membeli bus yang spesifikasinya tidak baik.

"Makanya, saya kira itu orang main saja, permasalahkan kir, saya enggak tahu dia sengaja atau tidak. Pertanyaan saya, orang Jakarta mau baca tulisan kir di bus atau mau mobilnya (busnya) terbakar? Enggak ada gunanya," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (10/8/2015). 

Basuki menengarai kesalahan pencantuman jumlah penumpang di stiker kir bus transjakarta Scania merupakan "permainan" sejumlah oknum. (Baca: Seharusnya Ada Tanda Lain jika Stiker Kir Bus Scania Habis)

Selain oknum Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Basuki mencurigai ada oknum yang tidak senang Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI membeli bus Scania sehingga berbagai kesalahan terus dicari-cari.

Atas hal ini, Basuki mengaku segera memperbaiki kesalahan tersebut. "Saya juga enggak bisa tuduh ya apa sengaja susupkan soal ini. Sekarang mana ada bus yang spek-nya 100-an lebih kursi, memangnya kereta api? Itu cari-cari saja, kerjaan orang-orang sirik aja," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Tudingan Basuki ini bukan tanpa alasan. Sebab, saat bus transjakarta Scania pertama kali beroperasi, ada pihak yang melapor kepadanya. (Baca: Dishub Diminta Beri Bukti jika Stiker Bus Scania Hanya Kesalahan Administrasi)

Saat itu, indikator lampu merah tanda kerusakan bus menyala. Bus tersebut langsung berhenti beroperasi dan mengalihkan arah ke Monumen Nasional (Monas).

"Dia langsung SMS saya, 'Nah kan... nah kan... Siapa bilang bus Scania ini bagus? Buktinya sudah mogok'. Itu busnya bukan mogok, justru saking bagus busnya, jadi keluar tanda indikator itu," kata Basuki.

Dengan demikian, ia meminta produsen lain untuk bersaing sehat dan membuat spesifikasi sama seperti yang digunakan Scania.

"Maksud saya, (produsen) bus lain, kalau saya mau beli, bisa. Anda bikin dong dengan standar yang sama atau kalau standarnya jauh (di bawah), harganya beda jauh juga dong. Karena bedanya cuma Rp 100 juta, ngapain beli, logikanya itu saja," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com