Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Layanan Administrasi Kilat Satu Hari Jadi di Jakarta

Kompas.com - 13/08/2015, 16:53 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengoperasian layanan kilat one day service di semua kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) disambut antusias oleh warga Jakarta Pusat. Sebab, proses administrasi di PTSP yang memakan waktu hingga 14 hari kerja dinilai terlalu lama.

"Wah, kalau bisa selesai satu hari semua urusan administrasi gampang banget dong ya. Sekarang orang malas urus ini itu kan karena lama urusannya beres," kata Edison, salah satu pemohon surat izin usaha perdagangan (SIUP) di PTSP Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015).

Meski begitu, Edison tetap mengapresiasi layanan PTSP yang diterapkan sekarang di Jakarta. Kata dia, dengan adanya PTSP, warga tidak perlu mendatangi berbagai tempat sekaligus sebelum permohonan pengurusan administrasi rampung. (Baca: 18 Agustus, Ahok Luncurkan "One Day Service" Perizinan di PTSP)

"Tetapi, ya harus datang pagi-pagi biar antrenya enggak lama-lama amat," kata Edison yang tinggal di kawasan Petojo.

Ihsan dari Tanah Abang juga menyambut positif layanan kilat PTSP. Menurut dia, layanan tersebut akan memudahkan mereka yang memiliki waktu terbatas untuk datang ke PTSP.

"Saya tinggal di Tanah Abang, tetapi kerja dekat sini, ini saja izin sebentar ke sini buat urus IMB rumah. Kalau ada yang sehari jadi kan enggak perlu bolak-balik lagi," ujarnya.

Sementara itu, Bimo, warga Cempaka Putih, menyayangkan belum adanya fitur one day service di PTSP Kantor Wali Kota Jakarta Pusat.

Padahal, menurut yang informasi yang dibacanya dari media massa, one day service sudah dapat digunakan meski baru akan diresmikan pada Selasa (18/8/2015) nanti. (Baca: Belum Ada Layanan Pengurusan Izin Satu Hari Jadi di PTSP Jakarta Pusat)

"Belum bisa, saya tadi urus akta lahir masih menunggu beres 14 hari kerja. Belum ada tuh yang layanan satu hari beres. Padahal, saya baca berita online katanya sudah bisa sehari di kantor wali kota," kata Bimo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com