Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Kirim Pesan Singkat ke Keluarga Musyarafah Pakai Ponsel Korban

Kompas.com - 19/08/2015, 15:12 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Bahrul Ulum (26) pembunuh Musyarafah (37), berusaha menghilangkan jejak usai membunuh. Selain menenggelamkan Musyarafah ke empang, ia juga mengirim pesan singkat ke keluarga Musyarafah lewat ponsel korban.

"Pelaku ini kirim pesan ke keluarga pakai HP korban. Pesannya itu kalau sedang perjalanan pulang," kata Kepala Unit 5 Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Handik Zusen di Tangerang, Rabu (19/8/2015).

Setelah mengirim pesan singkat tersebut, ponsel Musyarafah akhirnya dibuang. Musyarafah kemudian dinyatakan hilang oleh keluarganya pada 31 Mei 2015.

"Tetapi ada yang jadi petunjuk, ternyata korban bilang ke keluarga kalau mau ketemu pelaku," kata Handik. Dari situ polisi kemudian mulai mencurigai Bahrul sebagai pembunuh.

Namun, kecurigaan tersebut tidak dapat terbukti karenang kekurangan bukti-bukti. Ditambah lagi pengakuan Bahrul yang terus-terusan mengelak bahwa telah membunuh Musyarafah.

Namun, akhirnya polisi bisa mengumpulkan alat bukti dan menetapkan Bahrul sebagai tersangkan pembunuh Musyarafah. (Baca: Selain Utang, Musyarafah Diduga Dibunuh karena Persoalan Asmara)

Musyarafah ditemukan tewas tanpa identitas di empang daerah Balaraja, Tangerang, 24 Juni 2015. Saat itu ia ditemukan dengan kaki terikat batu.

Mayat tersebut diketahui sebagai Musyarafah karena dikenali keluarga korban yang tinggal di daerah Balaraja. Belakangan, diketahui bahwa Musyarafah tewas dibunuh oleh Bahrul Ulum pada 31 Mei 2015.

Pembunuhan tersebut diduga karena Bahrul kesal ditagih utang dan persoalan asmara. Bahrul sendiri diketahui berutang Rp 50 juta kepada Musyarafah yang merupakan kekasihnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com