Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Ahok karena Rekrut Besar-besaran, Ini Kata Pihak GrabBike

Kompas.com - 20/08/2015, 09:26 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritik langkah penyedia jasa ojek yang membuka rekrutmen pengemudi ojek secara besar-besaran. Sebab, itu dinilai tidak sesuai dengan tujuan awal untuk membantu menambah penghasilan masyarakat yang sudah lama menjadi pengojek konvensional.

Hal ini disanggah oleh salah satu pengelola ojek berbasis aplikasi GrabBike. Head of Marketing PT Grab Taxi Indonesia, Kiki Rizki mengatakan, sejak awal, tidak ada tujuan GrabBike hanya merekrut pengojek yang sebelumnya sudah menjadi pengojek konvensional.

"Kami tidak hanya bertujuan mendapatkan mereka yang merupakan pengemudi ojek konvensional," kata Kiki saat dihubungi, Rabu (19/8/2015) malam.

Sehingga, GrabBike pun tidak membatasi calon pengojeknya. Pengojek bisa berasal dari mana pun, baik memang pengojek konvensional atau orang yang memiliki pekerjaan lainnya. Asal berminat dan memenuhi kriteria, maka akan diterima.

"Tidak ada batasan bagi kami, siapa pun yang ingin bergabung kami terima dengan tangan terbuka, apabila memenuhi persyaratan," ujar Kiki.

Menurut dia, GrabBike merupakan perusahaan yang mengutamakan "semua untuk semua". Maka tidak ada pembatasan pekerjaan sebelumnya haruslah berasal dari pengojek konvensional.

Persyaratan untuk menjadi pengojek berbasis aplikasi, kata Kiki, antara lain memiliki latar belakang yang baik atau tidak memiliki catatan hukum. Kemudian, pengojek wajib memiliki surat izin mengemudi (SIM) yang berlaku.

Pengemudi juga harus dinyatakan sehat dan mampu untuk menjadi pengojek. Selain itu, sepeda motor yang digunakan juga perlu dicek, misalnya sebelumnya dilakukan uji emisi, kondisi lampu dan rem maupun suspensi baik.

"Biker juga perlu memberikan kepada kami salinan STNK dan KK, kami pegang sebagai bukti dan jaminan," ucapnya.

Diketahui, beberapa waktu lalu Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta sempat dipadati ribuan orang yang akan mendaftar menjadi pengojek berbasis aplikasi.

Dua pengelola ojek berbasis aplikasi, yakni Go-Jek dan GrabBike memang melakukan perekrutan besar-besaran dalam waktu yang berdekatan. Sementara itu, pihak Go-Jek belum dapat dimintai tanggapan soal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com