Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindah ke Rusun untuk Sementara, Warga Ini Berniat Kembali ke Kampung Pulo

Kompas.com - 20/08/2015, 16:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski keberatan karena rumahnya digusur Pemprov DKI Jakarta, Abdul Latief (37) akhirnya tetap pindah ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis (20/8/2015). Latief mengaku hanya menempati rusun itu untuk sementara.

"Oh nanti kita balik lagi. Kita sebagian warga di sana (Rusunawa Jatinegara Barat), sebagian di sini (Kampung Pulo)," ujar pria yang tinggal di RT 03 RW 03 itu.

Siang tadi, Latief dan anggota keluarganya tampak membawa peralatan rumah tangga, seperti lemari, kompor gas, tabung gas 3 kilogram, serta barang-barang lainnya. Mereka memindahkan peralatan tersebut dengan berjalan kaki.

Menurut Latief, sebelum digusur, di rumahnya, terdapat tiga kepala keluarga (KK). Oleh karena itu, di rusun nanti pun, ia akan berbagi tempat dengan dua KK lainnya untuk sementara waktu.

Menurut Latief, rumahnya hanya dihancurkan sebagian, sedangkan sebagian lainnya tidak terkena penggusuran.

Karena rumahnya yang tergusur hanya sebagian, Abdul Latief pun berencana akan merenovasi sebagian rumah yang tidak dihancurkan itu dan kembali ke sana.

"Nanti kita perbaiki, terus tinggal lagi di sana. Nanti sebagian-sebagian sama KK yang lain," ujarnya.

Saat ditanya mengapa ia baru pindah saat penggusuran, pria yang baru mengambil kunci rusun dua minggu yang lalu itu mengatakan, hari ini bukanlah kali pertama ia memindahkan barang-barangnya.

"Sebagian barang sudah dipindahkan, sebagian sekarang," ujar Latief.

Menurut keterangan salah satu warga lainnya yang juga tergusur, Puji (31), memang ada beberapa permukiman warga di Kampung Pulo yang hanya tergusur sebagian. Hal tersebut sudah ditentukan Pemprov DKI Jakarta jauh-jauh hari sebelum penggusuran.

"Hitungannya meteran dari ujung kali sampai batas yang ditentuin. Ada luasnya (pelebaran kali) itu. Sudah ditandain sama pemerintah," ujar ibu dua anak itu.

Menurut Puji, tanah itu adalah milik warga. Mereka sudah memilikinya secara turun-temurun dari dulu dan mereka pun membayar iuran pajak bumi dan bangunan (PBB). (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com