Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warung Buka tetapi Tak Ada Orang, Ternyata Hasani Tewas dengan Luka di Leher

Kompas.com - 05/09/2015, 10:13 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan paruh baya bernama Hasani ditemukan tewas di kamar rumahnya yang berada di jalan Jembatan III, Kramatjati, Jumat (4/9/2015) malam. Menurut keterangan polisi, ada luka tusukan di bagian leher perempuan berumur 49 tahun yang memiliki sebuah warung di depan rumahnya itu.

"Pukul 20.30 WIB, ditemukan mayat yang diduga sebagai korban pembunuhan di TKP ditemukan oleh adik dan keponakannya," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Jakarta, Sabtu (5/9/2015).

Menurut Iqbal, Ahmad yang merupakan adik perempuan itu bersama Setianingsih yang merupakan keponakan perempuan itu awalnya heran melihat kondisi rumah sedang dalam keadaan sepi.

Mereka melihat warung yang ada di depan rumah itu terbuka, namun tidak ada orang yang berjaga.

"Kemudian saksi memanggil-manggil korban. Ketika saksi masuk ke dalam rumah korban, saksi kaget melihat rumah dalam keadaan banyak darah dan saksi melihat korban dalam keadaan tergeletak di TKP dengan sudah tak bernyawa dan bersimbah darah di dalam kamarnya," lanjut Iqbal.

Lantas karena melihat keadaan sepeti itu, mereka pun berteriak dan bergegas keluar rumah untuk meminta pertolongan pada tetangga sekitar. Kejadian itu pun langsung dilaporkan ke Polsek Kramatjati, Jakarta Timur.

Tak berapa lama kemudian, polisi tiba dan langsung melakukan olah TKP mengusut penyebab kematian perempuan itu.

"Dari hasil olah TKP, identifikasi sementara korban ditemukan meninggal dunia karena mengalami luka di bagian leher akibat tusukan benda tajam. Selanjutnya dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk divisum," ungkap Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com